Virus Corona
Mutasi Baru Virus Corona Ditemukan di Indonesia, Wamenkes Sebut Penanganan Pandemi Kian Berat
Mutasi Virus Corona baru ini dilaporkan lebih cepat menular dari virus aslinya,
Termasuk menengok laboratorium virologi Wuhan yang disebut-sebut Amerika Serikat menjadi sumber Virus Corona.
Tim juga menyelidiki kemungkinan Virus Corona menular dari kelelawar ke manusia.
Sebelumnya, China menyebut virus Covid-19 itu menular dari hewan kelelawar.
Sementara, Amerika Serikat bersikeras menuturkan virus tersebut dikembangkan di Laboratorium.
Hingga kini penyebab terjadinya Virus Corona masih belum ditemukan.
Bahkan, Tim dari Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) yang mendatangi Wuhan untuk mencari asal-usul Virus Corona, tidak mendapatkan jawaban di sana.
Sebelumnya dipercaya bahwa virus penyebab Covid-19 berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui hewan perantara lainnya.
Pakar luar negeri WHO Peter Ben Embarek mengatakan, identifikasi hewan masih dalam proses dan tidak adanya kelelawar di Wuhan mengurangi kemungkinan penularan langsung ke manusia.
Kemungkinan besar berasal dari spesies perantara, katanya, dan mendukung klaim China bahwa bahwa tak ada bukti terjadi wabah besar di Wuhan sebelum Desember 2019, bulan pertama tercatatnya kasus Virus Corona jenis baru.
Liang Wannian kepala tim gabungan dari pihak China menerangkan, penularan dari hewan tetap sangat memungkinkan.
Tetapi sumbernya harus ditemukan dulu.
Baca juga: UPDATE BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 1,2 Juta, Kapan BLT Cair Buat Pekerja Bergaji di Bawah Rp 5 Juta?
Baca juga: LENGKAP Link Daftar Gelombang 13 2021, Cara Cek Lolos atau Tidak Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 12
Ben Embarek turut membantah teori bahwa kebocoran di laboratorium virologi Wuhan yang menyebabkan pandemi.
"Hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin. Tidak ada dalam hipotesis yang akan kami sarankan untuk penelitian di masa mendatang," terangnya dikutip dari AFP.
Tim WHO menghabiskan satu bulan di China termasuk dua minggu dalam karantina.
Liang mengungkapkan, penelitian menunjukkan virus dapat dibawa dari jarak jauh pada produk beku, yang mendorong kemungkinan impor virus.