Fenomena Alam
Fenomena Hari Tanpa Bayangan Jumat 5 Maret 2021 Terjadi di Wilayah Indonesia, Ini Tempat & Waktunya
Wilayah Serang, Banten akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada Jumat (5/3/2021) pukul 12.06 WIB.
TRIBUNKALTIM.CO - Fenomena alam akan kembali terjadi di wilayah Indonesia.
Besok, Jumat 5 Maret 2021 akan terjadi fenomena hari tanpa bayangan.
Wilayah Serang, Banten akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada Jumat (5/3/2021) pukul 12.06 WIB.
Baca juga: NEWS VIDEO Fenomena Malam Tanpa Bayangan Bulan, Umat Muslim Luruskan Kiblat
Baca juga: NEWS VIDEO Fenomena Tanah Bergerak di Aceh Besar Makin Meluas, Kini Keluarkan Air dan Lumpur
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Serang Tarjono mengatakan, fenomena hari tanpa bayangan merupakan peristiwa dari gerak semu tahunan matahari yang bergerak dari bumi bagian selatan menuju bumi bagian utara.
Nah, pada bulan Maret terjadi pada saat deklinasi matahari tepat senilai dengan garis-garis lintang yang melewati Kepulauan Indonesia termasuk wilayah Serang, Banten.
"Merupakan fenomena alam biasa dan terjadi berulang. Kota-kota yang terletak di antara Garis Balik Utara (23.4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (23,4 derajat Lintang Selatan) termasuk Serang pada Jam 12.06 WIB," kata Tarjono, Kamis (4/3/2021).
Dijelaskan Tarjono, fenomena terjadi sebanyak dua kali dalam satu tahun dan merupakan bagian dari fenomena matahari yang berada di titik zenit atau posisinya berada persis di atas kepala.
Sinar matahari akan menyinari persis di atas posisi objek sehingga keadaan bayangan benda berada tegak lurus, dan terlihat menghilang karena bertumpuk dan dengan benda itu sendiri.
"Masyarakat dapat menyaksikan fenomena di saat matahari bersinar dengan sempurna tidak tertutup oleh awan. Sekitar jam 12.00 WIB," ujar Tarjono.
MTBB di Arab Saudi
Sebelumnya Fenomena Malam Tanpa Bayangan Bulan (MTBB) juga terjadi pada Jumat 29 Januari 2021 pukul 00.43 waktu Saudi atau pukul 04.43 WIB atau 05.433 Wita.
Fenomena ini merupakan malam di mana bulan memasuki fase purnama dengan posisi berada tepat di atas kepala (tanpa bayangan).
Fenomena ini sering kali digunakan untuk meluruskan arah kiblat umat muslim.
MTBB dapat diketahui apabila nilai deklinasi Bulan sama dengan lintang geografis pengamat, sebagaimana ketika HTBM (Hari Tanpa Bayangan Matahari).
Pada fenomena ini bulan memasuki fase purnamanya dan posisi bulan berada di atas zenit.