Virus Corona di PPU
SMKN 1 Sepaku Penajam Paser Utara Berlakukan Belajar Tatap Muka, Kemudian 20 Siswa Reaktif Covid-19
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau SMKN 1 Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur
Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty meminta masyarakat wasapada terhadap varian baru Corona B117.
Masyarakat diminta mengenali dan mempelajari gejala yang ditimbulkan oleh varian Corona B117 yang berasal dari Inggris.
"Waspada dengan mempelajari gejala. Ada kelelahan, bukan lagi demam. Perlu diwaspadai jika kehilangan daya," ujarnya, Rabu (3/3/2021).
Wanita yang kerap disapa Dio itu menambahkan masyarakat Kota Balikpapan juga tak boleh lengah dalam penggunaan masker.
Baca juga: Langgar Upaya Karantina karena Covid-19, Satgas Balikpapan Serahkan Laporan Perusahaan ke Disnaker
Sebab, Varian baru Corona B117 tetap menular melalui hidung dan mulut. Sehingga masker masih menjadi senjata andalan yang utama.
"Terutama penularan tetap lewat hidung dan mulut. Jadi masker sebagai senjata utama," terangnya.
Sebagaimana diketahui, dalam evaluasi satu tahun Covid-19 di Indonesia, Menteri Kesehatan telah mengumunkan penemuan dua kasus varian Corona B117.
Baca juga: Universitas Balikpapan Lakukan Penarikan Peserta KKN
Terbaru, ditemukan dua kasus lagi di daerah Karawang, Jawa Barat. Untuk itu, Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur diimbau untuk tetap waspada.
Corona Diprediksi Jadi Endemik
Status pandemi Covid-19 diperkirakan akan menjadi endemik oleh pakar Organisasi Kesehatan Dunia.
World Health Organization (WHO) baru-baru saja memperkirakan Covid-19 bisa menjadi penyakit musiman.
Namun begitu, Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyebut upaya penanganan Covid-19 masih terus berjalan.
Pihaknya selaku instansi yang bergerak menanganai bidang kesehatan, mengaku akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat.
Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas Sesama Motor di Taman Makam Pahlawan Balikpapan, Korban Wanita Tersungkur
"Jadi tidak serta merta kita mengembangkan, mengecilkan atau menghentikan. Semua tetap ada panduannya," ujarnya, Rabu (3/3/2021).
Wanita yang kerap disapa Dio itu menilai, jika Covid-19 berubah menjadi endemik, maka tidak bisa serta merta merubah cara penanganannya.