Kisruh Partai Demokrat

KLB di Sibolangit, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Nunukan Gad Khaleb: Mereka Perlu Dibersihkan Jiwanya

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Nunukan menyatakan sikap tetap mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum

Editor: Mathias Masan Ola
ISTIMEWA
Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Nunukan, Gad Khaleb. ISTIMEWA 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Nunukan menyatakan sikap tetap mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Fraksi Demokrat Nunukan, Gad Khaleb.

"Kami semua solid untuk tetap mendukung AHY sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat," kata Gad Khaleb kepada TribunKaltara.com, Minggu (7/3/2021).

Baca juga: TERKUAK Penyakit yang Diderita Nathalie Holscher, Sule Diminta Jauhi Sang Istri: Enggak Ketemu Dulu

Baca juga: Luna Maya Bahas Suami Idaman saat Ramai Isu Dekat dengan Otis dan Dimas Beck, Balikan dengan Ariel?

Menurut Gad Khaleb, pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, pada Jumat lalu, merupakan aktivitas yang ilegal.

Pasalnya, KLB yang sesuai voting berdiri telah menetapkan Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025 itu, telah menyalahi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat.

"KLB di Sibolangit telah menyalahi AD dan ART Partai Demokrat. KLB bisa saja dilakukan tapi ada syarat yang harus dipenuhi," ujar Gad Khaleb.

Baca juga: Hasil Liga Italia, Penalti Kontroversial Warnai Kemenangan Juventus atas Lazio, Ronaldo Mandul

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Minggu 7 Maret 2021, Leo Romantis tapi Jangan Maksa, Aquarius Kompromi

"Persyaratan yang harus dipenuhi adalah persetujuan majelis tinggi, harus atas usul 2/3 DPD, lalu atas usul setengah dari 500 DPC dan lain sebagainya," ujarnya.

"Nah, yang KLB kemarin itu tidak terpenuhi syaratnya oleh mereka yang mengatasnamakan kader Demokrat," ucap legislator Demokrat di Nunukan itu.

Gad Khaleb menilai, kekisruhan yang terjadi di tubuh Demokrat belakangan ini tidak prinsipil.

Bahkan ia menganggap, KLB di Sibolangit menunjukkan kemunduran demokrasi.

Baca juga: Bukan Hanya Rp 3,5 Juta, Alumni Kartu Prakerja Juga Bisa Dapat Bantuan Keuangan Lain, Cek Caranya

Baca juga: CEK Syarat Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Subsidi Upah Rp 1,2 juta, Tak Semua Dapat, Segera Cair

"Perbedaan pendapat itu lumrah dalam dinamika negara demokrasi. Apalagi kita partai besar. Ini soal komitmen setiap orang untuk membesarkan partai. Tapi semua harus sesuai prosedur. Kader Demokrat di Kaltara tidak ada yang pergi, apalagi Nunukan," ujarnya.

Tidak hanya itu, dia mengaku kaget adanya keterlibatan Kepala Staf Presiden RI, Moeldoko dalam kisruh partai Demokrat.

"Justru yang merusak bukan kader Partai Demokrat. Moeldoko kan kader Hanura. Jangan karena ada kekuasaan lalu mengacau rumah tangga orang," tuturnya.

Tak hanya itu, Jhoni Allen Marbun yang menyebut kehadirannya menyelamatkan Partai Demokrat pada acara talkshow Mata Najwa belum lama ini, ditimpali oleh Gad Khaleb.

Baca juga: Update Liga Italia, Perburuan Scudetto Menyisakan Juventus & Inter, AC Milan Tak Lagi Diperhitungkan

Diketahui, Jhoni Allen Marbun merupakan anggota Partai Demokrat yang dipecat, lantaran diduga terlibat dalam KLB.

"Mereka bilang penyelematan. Apa yang perlu diselamatkan. Demokrat baik-baik saja. Berdasarkan data survei tren elektabilitas Partai Demokrat terus meningkat. Mungkin mereka yang perlu diselamatkan," tuturnya.

"Perlu diluruskan dan dibersihkan jiwanya. Kita harus evaluasi diri sebagai kader partai apa yang sudah dilakukan selama ini untuk partai," ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun, Moeldoko dicalonkan DPD Kalteng, Sulteng, Papua Barat, hingga Aceh.

Penulis: Febrianus felis | Editor: Mathias Masan Ola

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved