Berita Samarinda Terkini
RSI Samarinda Resmi Beroperasi, Banyak Tantangan untuk Kembali pada Masa Kejayaan Dulu
Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda resmi beroperasi. Pengelola RSI Samarinda masih memiliki banyak tantangan untuk mengembalikan kejayaan di masa lalu
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
Meskipun IGD beroperasi, beberapa kamar dinyatakan siap dipakai bagi pasien rawat inap.
Hanya saja butuh beberapa persiapan agar pasien rawat inap dapat menggunakan ruangan tersebut.
"Rawat inap kita sudah konsultasi dengan dokter penyakit dalam dan (dokter) anak kita akan nambah jumlah. Sementara untuk kasur ready 20 unit," ucapnya.
Dokter untuk menangani IGD hanya empat orang.
Menurutnya, jumlah tersebut cukup untuk menangani pasien gawat darurat.
"IGD satu dokter dua perawat. Tiga shift 24 jam," ucapnya.
Sedangkan untuk petugas medis lainnya, seperti perawat dan bidan masih memperkerjakan karyawan yang lama.
"Perawat belum ada rekrutmen karena sudah cukup. Total 34 perawat sama bidan," ucapnya.
Sementara itu kondisi obat-obatan saat ini masih mencukupi.
Namun saat ini pihak RSI Samarinda belum ada rencana menambah dokter spesialis ke depan.
Alasannya, karena kebutuhan untuk dokter spesialis masih terbatas.
"Untuk pembukaan poli spesialis tergantung kepada obat yang disediakan," ucap Didik Santoso.
Sementara itu petugas apotek belum tersedia untuk saat ini.
Saat ini apoteker masih mengurus izin kerja.
"Apoteker masih mengurus surat izin, kemungkinan dua minggu lagi sekitar tanggal 20-an. Satu apoteker saja. Untuk apoteker pendamping tidak perlu karena masih kecil, masih pelan-pelan," kata Didik Santoso.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rahmad Taufiq