Berita Nunukan Terkini

2 Kecamatan di Krayan Dapat Jatah Jembara 78 Flight Melalui APBN 2021,15 Flight APBD Belum Berjalan

Subsidi ongkos angkut (SOA) melalui program jembatan udara (Jembara) ke dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, awal tahun 2021 sudah berjalan.

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Kabid Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Syamsul Daris. TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Subsidi ongkos angkut (SOA) melalui program jembatan udara (Jembara) ke dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, awal tahun 2021 sudah berjalan.

Meski demikian, saat ini untuk SOA yang dianggarkan melalui APBN saja yang berjalan dengan pulang-pergi (PP) Tarakan-Krayan.

Diketahui, ada dua kecamatan di Krayan yang mendapat jatah 78 flight yaitu 52 flight Binuang, Krayan Tengah dan 26 flight untuk Long Layu, Krayan Selatan.

Baca juga: Prediksi Peruntungan Shio 9 Maret 2021, Shio Monyet Dilema, Shio Tikus Saatnya Mengatur Keuangan

Sementara, SOA yang dianggarkan melalui APBD Nunukan dengan jumlah 15 flight, PP dari dan ke Nunukan-Krayan, belum berjalan.

"Untuk SOA yang dianggarkan melalui APBD Nunukan dengan jumlah 15 flight itu belum berjalan. Karena kemarin ada revisi anggarannya, sehingga masih menunggu perubahan nanti. Kalau sudah selesai baru bisa berjalan."

Hal itu disampaikan Kabid Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Syamsul Daris, kepada TribunKaltara.com, Selasa (9/3/2021), pukul 09.00 Wita.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta 9 Maret 2021, Scorpio Hormati Perasaan Orang Lain, Pisces Jangan Mudah Tergoda 

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 9 Maret 2021, Inilah Zodiak Yang Kondisi Asmaranya Berjalan Mulus

Informasi yang dihimpun, daya angkut barang dalam satu kali flight sebanyak 1 ton.

Menurut pria yang akrab disapa Daris itu, SOA melalui APBN 2021 lebih besar dibanding APBD Nunukan, pasalnya APBD ke Binuang lebih kecil, sehingga perlu dukungan dari APBN.

"APBD ke Binuang itu kecil. Makanya harus ada support APBN. Kalau dari Binuang ke Long Layu jalan darat. Untuk sembakonya seperti minyak goreng, gula, tepung, ikan, ayam, dan lainnya," ucap Daris.

Baca juga: GRATIS Live Streaming RCTI Inter Milan vs Atalanta, Misi Jauhi AC Milan di Klasemen Liga Italia

Baca juga: INILAH Tanggal, Jadwal Pembukaan Kartu Prakerja gelombang 14 dan Jadwal Pengumuman Gelombang 13

Dia berharap ke depan ini SOA melalui Jembara tersebut, menjadi rutinitas wajib dari Pemda Nunukan bahkan Pemerintah Pusat.

Mengingat wilayah Krayan sangat terpencil ditambah untuk mengaksesnya hanya bisa melalui pesawat terbang.

"Peningkatan SOA melalui Jembara ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah daerah dan pusat," ujarnya.

Lanjut Daris, hingga kini program SOA masih berperan penting bagi masyarakat di wilayah Krayan.

Pasalnya, masyarakat di wilayah Krayan hanya mengandalkan pasokan sembako dari tanah air.

Baca juga: Hasil Liga Italia, Inter Milan Sukses Jauhi AC Milan, Duet Romelu Lukaku - Lautaro Dikunci Atalanta

Sementara itu, jalur perdagangan lintas batas dari Bakelalan di Serawak, Malaysia menuju ke Krayan, sempat dibuka. Namun hanya sekali, setelah ditutup total akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.

"Selama ini kebutuhan pokok di wilayah Krayan masih bergantung dari Serawak, Malaysia. Hari Rabu (10/2/2021), ada sebanyak 120 ton pasokan barang dari Serawak, Malaysia tiba di Krayan. Tapi hanya satu kali saja," ungkapnya.

Hingga kini belum ada kepastian lagi dari Pemerintah Malaysia, kapan akan membuka kembali lintas perdagangan yang selama ini menjadi tumpuan masyarakat di dataran tinggi Krayan.

Penulis: Febrianus felis | Editor: Mathias Masan Ola

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved