Nisfu Syaban 2021
Mohon Dipanjangkan Umur, Rezeki yang Banyak dan Keteguhan Iman, Ini Amalan Dibaca Malam Nisfu Syaban
Mohon dipanjangkan umur, rezeki yang Banyak dan Keteguhan Iman, Ini amalan malam Nisfu Syaban
TRIBUNKALTIM.CO - Mohon dipanjangkan umur, rezeki yang Banyak dan Keteguhan Iman, Ini amalan malam Nisfu Syaban
Bulan Syaban menjadi bulan penuh berkah dan kebaikan sebelum Puasa Ramadhan 2021. Ada tiga amalan Nisfu Syaban yaitu puasa, membaca istighfar, dan dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya.
Pada bulan Syaban, dianjurkan untuk berpuasa sunnah pada 13, 14 dan 15 penanggalan Hijriyah.
Amalan nisfu syaban ini dianjurkan oleh para ulama, dan hukum membaca surat yasin 3 kali di malam nisfu syaban ada di akhir artikel ini.
Sebagai informasi malam Nisfu Syaban jatuh pada 28 Maret 2021.
Malam Nisfu Syaban adalah malam pengampunan Tuhan pencipta semensta alam, asalkan kita melakukannya dengan sungguh-sungguh dan berusaha tidak mengulangi kesalahan lagi.
Dikutip dari web resmi Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang yaitu Tebuireng Online, cara membaca surat Yasin 3 kali di malam Nisfu Syabanadalah sebagai berikut:
Baca juga: Malam Nisfu Syaban 28 Maret 2021, Tata Cara Shalat Sunnah Nisfu Syaban, Bacaan Surat yang Dianjurkan
Baca juga: Malam Nisfu Syaban Diperingati Setiap 15 Bulan Syaban, Ini Keutamaan dari Malam Nisfu Syaban
Membaca Surat Yasin 3 kali sesudah sholat Maghrib, diiringi doa di setiap bacaan Surat Yasin.
Yasin pertama: Mohon dipanjangkan umur karena ibadah kepada Allah (Usia yang sehat jasmani rohani & penuh manfaat, diridhoi Allah swt).
Yasin kedua: Mohon rizki yang banyak karena ibadah kepada Allah.
Yasin ketiga: Mohon Keteguhan Iman, supaya tetap istiqomah dalam kebaikan dan kebenaran sampai akhir hayat (khusnul khotimah). Karena Iman itulah yg menentukan nasib masa depan seseorang.
Kemudian membaca doa malam nisfu syaban:
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau, Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.
Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.
Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin
Hukum Membaca Surat Yasin di Malam Nisfu Sya'ban
Adapun aktivitas masyarakat di malam nisfu Sya‘ban yang membaca Surat Yasin 3 kali yang kemudian juga diiringi dengan permintaan berupa keberkahan pada umur, harta, dan hajat-hajat lainnya tidak perlu dipersoalkan karena memang tidak ada masalah secara syar‘i di situ.
Yang dibaca adalah salah satu surat di dalam Alquran.
Pihak yang diminta juga tidak lain adalah Allah SWT.
Mereka juga meminta yang baik-baik untuk kemaslahatan dunia dan akhirat baik pribadi maupun kepentingan umum.
Hal ini dijelaskan dengan detail oleh Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki berikut ini.
لكن لا مانع أن يضيف الإنسان إلى عمله مع إخلاصه مطالبه وحاجاته الدينية والدنياوية، الحسية والمعنوية، الظاهرة والباطنة، ومن قرأ سورة يس أو غيرها من القرآن لله تعالى طالبا البركة في العمر، والبركة في المال، والبركة في الصحة فإنه لا حرج عليه، وقد سلك سبيل الخير (بسرط أن لا يعتقد مشروعية ذلك بخصوصه) فليقرأ يس ثلاثا، أو ثلاثين مرة، أو ثلاث مئة مرة، بل ليقرأ القرآن كله لله تعالى خالصا له مع طلب قضاء حوائجه وتحقيق مطالبه وتفريج همّه وكشف كربه، وشفاء مرضه وقضاء دينه، فما الحرج في ذلك...؟.. والله يحب من العبد أن يسأله كل شئ، حتى ملح الطعام وإصلاح شسع نعله
Artinya, “Tapi tak ada larangan bagi seseorang yang mengiringi amal salehnya dengan permintaan dan permohonan hajat agama dan dunia, jiwa dan raga, lahir dan batin. Siapa saja yang membaca Surat Yasin atau surat lainnya dengan ikhlas lillahi ta‘ala sambil memohon keberkahan pada usia, harta, dan kesehatan, maka hal itu tak masalah. Artinya, orang ini telah menempuh jalan yang baik (dengan catatan ia tidak meyakini bahwa amal salehnya itu disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut).
Silakan membaca Surat Yasin 3 kali, 30 kali, 100 kali, atau mengkhatamkan 30 juz Al-Quran secara ikhlas lillahi ta‘ala diiringi dengan permohonan atas segala hajat, doa agar harapan terwujud, permintaan agar dibukakan dari kebimbangan, pengharapan agar dibebaskan dari kesulitan, permohonan kesembuhan dari penyakit, permintaan kepada Allah agar utang terbayar.
Lalu di mana masalahnya? Allah senang terhadap hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya atas pemenuhan hajat apapun termasuk hajat atas garam pelengkap masakan dan hajat atas tali sandal yang rusak,” (Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban? cetakan pertama, 1424 H, halaman 119).
Sayyid Muhammad bin Alwi menyatakan secara jelas bahwa permohonan, munajat, dan doa kepada Allah SWT tidak menafikan keikhlasan amal tertentu.
Artinya, para hamba Allah SWT boleh saja berdoa agar Allah SWT memenuhi segala hajatnya tanpa harus khawatir akan amalnya.
Ini yang disebut dalam istilah agama dengan sebutan “tawassul” atau “wasilah”.
Salah satu dalil atas tawasul adalah cerita Rasulullah SAW dalam hadits shahih terkait tiga orang yang terperangkap di dalam gua.
Pintu gua tertutup oleh batu besar.
Di tengah keputusasaan, masing-masing dari mereka kemudian memohon kepada Allah sambil menyebut amal saleh terikhlas yang pernah mereka lakukan.
Berkat tawasul dengan amal saleh itu, sedikit demi sedikit batu besar yang menutup mulut gua itu bergeser. “Tawasul jenis ini dijelaskan dengan detil dan rinci oleh Syekh Ibnu Taimiyah secara khusus dalam kitabnya terutama pada artikel berjudul ‘Qaidah Jalilah fit Tawassul wal Wasilah’,” (Sayyid Muhammad bin Alwi, 1424 H: 120).
Sebagaimana kita tahu bahwa istilah “wasilah” ini dipakai dalam Al-Quran dalam Surat Al-Maidah ayat 35. Berikut ini kami kutip istilah tersebut beserta tafsirnya.
يَا أَيّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّه" خَافُوا عِقَابه بِأَنْ تُطِيعُوهُ "وَابْتَغُوا" اُطْلُبُوا "إلَيْهِ الْوَسِيلَة" مَا يُقَرِّبكُمْ إلَيْهِ مِنْ طَاعَته
Artinya, “(Wahai orang-orang beriman, takwalah kepada Allah) takutlah akan siksa-Nya. Caranya, taati perintah-Nya. (Untuk sampai kepada-Nya, carilah) kejarlah (sebuah wasilah) berupa amal ketaatan yang dapat mendekatkan kalian kepada-Nya,” (Lihat Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsirul Jalalain, Beirut, Darul Fikr, tanpa tahun).
Itulah penjelasan tentang hukum membaca surah yasin pada malam Nisfu Sya'ban namun juga dihajatkan untuk sesuatu.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Amalan Malam Nisfu Syaban Setelah Shalat Maghrib, Baca Surat Yasin 3 Kali dan Doa Nisfu Sya'ban
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/besok-malam-nisfu-syaban-allah-ampuni-dosa-hamba-nya-simak-amalan-dan-doa-yang-bisa-dipanjatkan.jpg)