Berita Kukar Terkini
Kunjungan KIM Jahetan Layar ke Dusun Sungai Tempurung Kukar, Warga Butuhkan Akses Internet
Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM Jahetan Layar Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara menulis hasil kunjungan mereka.
TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG-Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM Jahetan Layar Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara menulis hasil kunjungan mereka.
Membahas tentang warga di Dusun Sungai Tempurung, Desa Kutai Lama yang membutuhkan akses internet.
“Kesulitan menerima akses informasi yang cepat ternyata tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di daerah Delta Mahakam. Tetapi juga di dusun Sungai Tempurung, Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana,” tulisnya di Forum KIM Kukar, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Bupati Kukar Ajak Warga Ikut Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19, Kalau Ragu Tanya ke Ahlinya
Baca juga: Bupati Kukar Ajak Warga Ikut Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19, Kalau Ragu Tanya ke Ahlinya
KIM Jahetan Layar memaparkan, Dusun Sungai Tempurung berada di bagian utara Kecamatan Anggana.
Dengan kondisi geografis yang terkepung pertambangan dan perkebunan kepala sawit. Serta berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda.
Ada empat rukun tetangga di sana, dengan jumlah penduduk sekitar 150 kepala keluarga (KK).
“Mayoritas penduduk di sana bekerja di tambang dan juga perkebunan kelapa sawit,” tulis KIM Jahetan Layar.
Ada beberapa fasilitas umum di Dusun Sungai Tempurung. Di antaranya , rumah ibadah, PAUD Mawar Putih, SD Negeri 018 Anggana, Puskesmas pembantu, dan taman baca.
“Kebutuhan layanan akses informasi sangat diperlukan. Kebutuhan untuk pencarian, pengiriman serta penerimaan data sangat diperlukan,” lanjutnya.
Baca juga: Digelar Dua Hari, PWI Kukar Laksanakan UKW Tanggal 20 Sampai 21 Maret 2021
Baca juga: Ketua DPRD Kukar Sebut Usaha Sarang Burung Walet Berpotensi Tambah PAD tapi Tak Dikelola dengan Baik
Saat Ketua KIM Jahetan Layar Kecamatan Anggana berkunjung ke Dusun Tempurung, Guru PAUD Mawar Putih Merut Mala mengatakan, mereka berharap adanya tower jaringan seluler atau jaringan internet.
“Jika ada informasi dari luar biasanya itu sangat lambat masuk ke wilayah kami. Jangankan internet, untuk telepon juga sulit. Hanya ada beberapa titik yang sinyalnya kuat," ungkap Merut Mala.
Guru tersebut berharap, fasilitas jaringan telekomunikasi dapat didirikan, untuk melancarkan kegiatan publik di daerah tersebut.
“Apalagi saat ini masa pandemi, di mana semuanya serba online dan membutuhkan jaringan telekomunikasi untuk berinteraksi dan bersosial,” tutup laporan tersebut.
Penulis Sapri Maulana/Editor: Samir Paturusi