Virus Corona

Apa Itu Corona N439K? Mutasi Baru Virus Covid-19, Lebih Kuat dan bisa Mengakali Vaksin dan Antibodi

Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih mengatakan mutasi N439K ini sudah ditemukan di 30 negara

Editor: Adhinata Kusuma
https://www.cdc.gov/
Ilustrasi virus Corona jenis baru 

"Sudah sejak Desember lalu. Sejauh ini 48 isolat yang dilaporkan yang terdeteksi (mutasi N439K)," ujarnya.

Amin belum memberikan keterangan detail sebaran kasus tersebut, tetapi laporan dari lembaga yang melakukan pemeriksaan mutasi N439K sebagian besar ada di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bogor dan Surabaya.

"Instansi terkait virus ini ada di Pulau Jawa tapi mungkin di luar Jawa juga ada," kata Amin.

Lebih lanjut, dari laporan peneliti tingkat keganasan mutasi virus ini sama dengan jenis virus aslinya.

Tetapi lebih kuat untuk tidak dikenali oleh antibodi.

"Kalau dari tingkat keganasannya, prevalensinya, nggak berbeda dengan jenis lainnya, tetapi dia bisa mengikat pada sel manusia itu lebih kuat, dua kali lebih kuat, dampaknya bisa menginfeksi lebih mudah," pungkasnya.

Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan mutasi N439K ini juga terkandung dalam varian B1258 yang ditemukan pada sebagian negara Eropa.

"Varian B1258 yang ditemukan di sebagian negara Eropa juga mengandung mutasi N439K pada protein Spike," ujar Dicky.

Strain ini lebih menempel dan mengikat lebih kuat ke reseptor ACE2 manusia yang bertindak sebagai 'pintu masuk' virus untuk memasuki sel inang.

Kemudian strain ini disebut bisa menghindari kekebalan terhadap antibodi, bahkan vaksin.

"Substitusi N439K meningkatkan afinitas pengikatan ke reseptor ACE2 dan telah terbukti memfasilitasi virus dapat menghindari kekebalan dari antibodi monoklonal, serta dari serum poliklonal pada orang yang sembuh dari infeksi. Kemudian (mampu) mengakali respons antibodi, termasuk terapi atau vaksin," kata Dicky.

Ia pun menjelaskan bahwa terkait penyebarannya, varian yang didalamnya terkandung mutasi N439K ini memiliki kemiripan dengan virus Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan.

Oleh karena itu disebut sebagai wild virus karena mampu menyebarkan penyakit.

"Varian yang membawa mutasi N439K mirip dengan novel coronavirus tipe liar dari Wuhan dalam kemampuannya menyebarkan dan menyebabkan penyakit," tegas Dicky.

Namun yang perlu dicatat adalah strain baru ini mampu mengikat lebih kuat pada reseptor ACE2 manusia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved