Berita Nasional Terkini
Dokter Otopsi Ungkap 'Rahasia' Teroris Noordin M Top yang Meledakkan Diri, Kondisinya Bikin Bergidik
Terungkap hasil otopsi pelaku teroris bom Bali Noordin M Top. Hal ini terkuak setelah dokter yang menangani otopsi Noordin M Top
TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap hasil otopsi pelaku teroris bom Bali Noordin M Top.
Hal ini terkuak setelah dokter yang menangani otopsi Noordin M Top membeberkan sejumlah fakta mengenai kondisi pelaku aksi terorisme tersebut.
Bahkan, dokter tersebut bergidik ketika mengenali wajah Noordin M Top.
Dokter tersebut menyebut, Noordin M Top tewas meledakkan diri lalu jasadnya diotopsi tanpa sang dokter tahu sebelumnya .
Dokter forensik yang melakukan otopsi itu adalah dr Hastry.
dr Hastry bercerita tentang otopsi Noordin M Top kepada Denny Darko.
Baca juga: TERBARU Jajaran Jenderal Listyo Sigit Sebut Kelompok Teroris Poso Terjepit, Ali Kalora dalam Bahaya!
Baca juga: Kronologi Lengkap TNI-Polri vs Kelompok Teroris Poso, Ngeri! Ledakan Bom hingga Peluru Tembus Kepala
Denny Darko sampai ikut tegang mendengarkan ceritanya.
Itu terlihat dalam video di channel YouTube Denny Darko.
Sebagai informasi, Noordin M Top adalah teroris asal Malaysia yang melakukan pengeboman di Bali pada tahun 2002 dan 2005.
Noordin M Top adalah satu dari pelaku serangan teror bom Bali bersama Dr Azahari.
Sejak tahun 2002, Noordin M Top menjadi DPO paling dicari oleh kepolisian Indonesia, karena saat itu, sang pelaku masih buron.
Bahkan pada 2005 setelah melakukan pengeboman Bali kedua kalinya, Noordin M Top berhasil lolos.
Baca juga: NEWS VIDEO Munarman Naik Pitam Penjelasan Soal FPI Dikaitkan Teroris Dipotong-Potong
Baca juga: Munarman Naik Pitam Penjelasan Soal FPI Dikaitkan Teroris Dipotong-Potong, Sebut Acara TV Propaganda
Saat Densus 88 berhasil menyergap Dr Azahari yang tewas ditembak polisi tahun 2005, Noordin M Top melarikan diri.
Hingga kemudian, pada tanggal 17 September 2009 Noordin M Top akhirnya tewas dalam penyergapan di Kampung Kepuhsari, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Surakarta.
Saat penyeragapan Noodin M Top, dokter forensik dr Hastry mengaku ditugaskan untuk berjaga di TKP selama 3 hari.