Kisruh Partai Demokrat
Tak Terima Jokowi Diseret ke Kisruh Demokrat, Ali Ngabalin Balas Bambang Widjojanto, Lucu & Jijik
Tak terima Jokowi diseret ke kisruh Partai Demokrat, Ali Mochtar Ngabalin balas Bambang Widjojanto, lucu & geli
TRIBUNKALTIM.CO - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden ( KSP) Ali Mochtar Ngabalin merespon ucapan kuasa hukum Partai Demokrat kubu AHY, Bambang Widjojanto.
Ali Mochtar Ngabalin tak terima Presiden Joko Widodo ( Jokowi) terus diseret-seret dalam kisruh Partai Demokrat.
Diketahui, Partai Demokrat kini terbelah 2 usai Kongres Luar Biasa ( KLB) di Deli Serdang yang memilih Moeldoko sebagai Ketum.
KLB ini membuat kubu Agus Harimurti Yudhoyono langsung bereaksi.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden ( KSP), Ali Mochtar Ngabalin menjawab tudingan Kuasa Hukum Partai Demokrat, Bambang Widjojanto (BW).
Ngabalin menyebut pernyataan Bambang itu sudah menyesatkan masyarakat.
Baca juga: Moeldoko Jadi Sorotan Usai KLB Partai Demokrat, Idham Azis Diisukan akan Jabat KSP di Kabinet Jokowi
Baca juga: SEMPAT Ricuh dengan Polisi, Massa Aksi Geruduk Markas DPP Demokrat & Blokade Jalan, Ingin Ketemu AHY
Sebelumnya, Bambang sempat menduga pemerintah mengakomodasi Partai Demokrat kubu Moeldoko untuk mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara.
Terkait hal itu, Ngabalin lantas mengaku jijik mendengar ucapan Bambang tersebut.
"Apa komentar saya atas permantaan saudara Bambang Widjojanto?," ujar Ngabalin, seperti dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Official iNews, Senin (15/3/2021).
"Saya bilang, lucu, geli dan jijik."
Ngabalin menyebut, tudingan keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kudeta Partai Demokrat itu sangat tak berdasar.
Menurut dia, isu kudeta merupakan masalah internal partai yang tak ada sangkutpautnya dengan Jokowi.
"Ada orang Demokrat, masalahnya internal partai, yang membuat KLB orang Demokrat," jelasnya.
"Kok Jokowi yang jadi bulan-bulanan?"
Karena itu, Ngabalin menganggap ada yang keliru dari pemikiran Bambang.