Virus Corona di Samarinda

30 Menit Sebelum Diperiksa Pakai GeNose, Warga Dilarang Makan Pete dan Jengkol

Alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas dikembangkan Universitas Gajah Mada melalui teknologi artificial intelligense (AI).

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit IA. Moeis Samarinda, Syarifah Rahimah, saat diwawancarai di Balaikota Samarinda.TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas dikembangkan Universitas Gajah Mada melalui teknologi artificial intelligense (AI).

Kini sudah mulai digunakan di beberapa daerah Kabupaten/Kota se - Indonesia, termasuk di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

Lantas apa yang menjadi syarat, bagi seseorang ketika ingin menggunakan alat tersebut ?

Dan berapa kah bajet yang dikeluarkan untuk sekali tes menggunakan alat skrining Virus Corona GeNose itu ?

Baca juga: Samarinda Punya 7 GeNose, Alat Pedeteksi Covid-19, Salah Satunya Diletakkan di RSUD IA Moeis

Baca juga: Meski Kasus Covid-19 Menurun, Ketua DPRD Berau Minta Satgas Covid-19 Tetap Fokus Lakukan Pencegahan

Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit IA. Moeis Samarinda, Syarifah Rahimah menuturkan bagi siapa saja yang mau melakukan pemeriksaan.

Ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Diantaranya, sebelum melakukan tes dianjurkan 30 menit sebelumnya untuk tidak melakukan makan dan minum.

Yang dimaksudkan yakni memakan makanan yang beraroma khas, seperti pete dan jengkol dan juga makanan atau minuman yang mengandung kader mint yang tinggi.

Baca juga: Hasil Tracing B117 Belum Keluar, 9 Kontak Erat TKI asal Balikpapan Negatif Covid-19

Baca juga: Mario Teguh di Tarakan, Beri Trik Memanjangkan Umur Kekayaan Bagi Kaum Milenial Kala Wabah Covid-19

"Kalau itu dilakukan maka sebelum tes dianjurkan untuk berkumur dahulu," tuturnya kepada TribunKaltim.Co, dikonfirmasi kembali, Rabu (17/3/2021).

Sementara itu, untuk biaya yang dikeluarkan ketika melakukan test dengan alat GeNose tersebut.

Dibeberkannya bahwa hal tersebut berdasarkan kebijakan dari Pemerintah Daerah (Pemda) masing dan instansi.

Seperti di Kota Tepian julukan Kota Samarinda, sekarang untuk tes tidak dikenakan biaya atau gratis, asalkan fungsionalnya untuk melakukan tracking.

"Itu gratis, tapi kalau meminta untuk keterangan keluar kota dan lain-lain akan ditetapkan melalui Perwali (Peraturan Walikota)," tuturnya.

Sementara di daerah lain, umpama di Yogyakarta  di stasion kereta api itu harganya Rp 20 ribu.

Ia menginformasikan bahwa harga satu paket alat tersebut, harganya sekira Rp 100 Juta. Itu sudah termasuk Laptop dan juga BHP nya.

Baca juga: Warga Balikpapan Positif Covid-19 Kedua Kalinya, Dinkes Ingatkan Prokes, Kadar Antibodi Berbeda

Baca juga: Sembuh dari Corona Bukan Berarti Tak Tertular Lagi, 3 Warga Balikpapan Ini Positif Covid-19 Dua Kali

"Kan ada kantongnya ada filternya. Filternya itu kalau sudah 100 pemeriksaan maka filternya harus diganti. Atau misalnya pasien 6 positif maka filternya harus diganti," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Diketahui bahwa di Kota Tepian julukan Kota Samarinda ini, sudah memiliki 7 alat tersebut, dan itu hanya ada di Ibu Kota Kaltim dari seluruh kabupaten/Kota di Kalimantan.

Rencananya akan diletakan di RS. IA. Moeis Samarinda, dan di 4 Puskesmas yakni Sungai Siring, Lempake, Palaran dan Segiri.

Merespon atas rencana peletakan GeNose di wadahnya, Sarifah Rahimah, Dirut RS. IA. Moeis Samarinda menuturkan bahwa untuk peletakan di RS nanti akan ditentukan terlebih dahulu titiknya.

Mulai dari lingkungan di RS, karena seharusnya diletakan di ruangan terbuka, tidak boleh dekat dengan alat-alat yang misal seperti alkohol dan juga parfum.

"Jadi banyak hal yang ditata. Jangan sampai nanti hasilnya eror karena itu," tuturnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (17/3/2021).

Lalu selanjutnya, para petugasnya juga perlu dilakukan pelatihan terlebih dahulu. Walaupun diketahui bahwa untuk penggunaan alat tidak perlu seorang Tenaga Kesehatan (Nakes).

"Siapa pun bisa asal sudah dilatih. Dan yang terpenting bisa menjalankan komputer," tuturnya.

Berita tentang Samarinda

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved