Breaking News

Virus Corona

Bukan Sinovac atau AstraZeneca, Sedang Diujicoba, Vaksin Virus Corona untuk Bayi & Anak Segera Hadir

Bukan Sinovac atau AstraZeneca, sedang diujicoba, vaksin Virus Corona untuk bayi & anak segera hadir

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO
Penyuntikan Vaksin Covid-19 pada pelayan publik di Kabupaten Kutai Timur.TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO 

Para dokter mengatakan penting bagi orangtua untuk menaruh perhatian lebih setelah anak-anak mereka divaksinasi.

Baca juga: Jadwal Vaksin Sinovac untuk Tahap Kedua di Kutim, Berikut Ini Urutan dan Tempat Penyuntikan

Terima 2 Suntikan Berjarak 28 Hari

Dalam studi Moderna, setiap anak akan menerima dua suntikan dengan jarak 28 hari.

Studi ini akan memiliki dua bagian.

Yang pertama, anak-anak berusia dua tahun hingga kurang dari 12 dapat menerima dua dosis masing-masing 50 atau 100 mikrogram.

Mereka yang berusia di bawah dua tahun dapat menerima dua suntikan 25, 50 atau 100 mikrogram.

Untuk setiap kelompok, anak pertama yang divaksinasi akan menerima dosis terendah dan akan dipantau reaksinya sebelum peserta diberikan dosis yang lebih tinggi.

Kemudian, peneliti akan melakukan analisis sementara guna menentukan dosis mana yang paling aman dan paling mungkin melindungi setiap kelompok umur.

Anak-anak di bagian studi kedua akan menerima dosis yang dipilih oleh analisis atau suntikan plasebo yang terdiri dari air asin.

Program ini dikembangkan Moderna dengan bekerja sama bersama National Institute of Allergy and Infectious Diseases.

Perusahaan dan institut tersebut juga bekerja sama dalam studi tersebut, bersama dengan Otoritas Penelitian dan Pengembangan Lanjutan Biomedis federal.

Anak-anak tersebut akan dipantau selama setahun, untuk mencari efek samping dan mengukur kadar antibodi yang akan membantu peneliti menentukan apakah vaksin tersebut tampaknya memberikan perlindungan.

Kadar antibodi akan menjadi indikator utama, tetapi para peneliti juga akan mencari infeksi virus corona, dengan atau tanpa gejala.

Baca juga: Suntik Covid-19 Dosis Kedua di Balikpapan Baru 6,5 Persen, Kadis Dinkes Singgung Pasokan Vaksin

Dr Wohl mengatakan bahwa studi tersebut tampaknya dirancang dengan baik dan kemungkinan besar akan efisien.

Tetapi, dia mempertanyakan mengapa anak-anak hanya diamati selama satu tahun, ketika orang dewasa dalam studi Moderna dipantau selama dua tahun.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved