Berita Balikpapan Terkini
Hasil Riset SBM ITB Sebut Gojek Terapkan Standar Prokes Terlengkap di Industri Ride Hailing
Komitmen Gojek untuk memberikan perlindungan kesehatan dan keamanan kepada mitra driver dan pelanggan sejak pandemi Covid-19 berlangsung
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Komitmen Gojek untuk memberikan perlindungan kesehatan dan keamanan kepada mitra driver dan pelanggan sejak pandemi Covid-19 berlangsung, dinilai sebagai yang terbaik.
Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dalam risetnya menyatakan, bahwa Gojek telah menerapkan standar protokol kesehatan dan keamanan paling lengkap dan paling ketat.
Terutama untuk layanan angkutan daring, di antara penyedia jasa sejenis lainnya di banyak negara.
Baca juga: Telkomsel dan Gojek Perkuat Sinergi untuk Pemberdayaan Mitra UMKM secara Berkelanjutan
Baca juga: Launching Layanan SIM Delivery, 7 Pengendara Gojek Dilepas Kapolda Kaltim
Dalam riset tahun 2020 ini, SBM ITB membandingkan penerapan kebijakan protokol kesehatan pada 13 perusahaan penyedia layanan transportasi daring di 10 negara, sebagai bentuk perhatian mereka terhadap aspek keamanan dan keselamatan dari mitra pengemudi dan pelanggannya.
Protokol Kesehatan yang dimaksud di sini adalah protokol J3K, yaitu Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan.
Protokol J3K Gojek telah dikenal sebagai protokol kesehatan berstandar tinggi untuk layanan angkutan online
Dikatakan berstandar tinggi karena aspek keamanan Gojek tidak seperti para pemain lainnya di industri yang hanya diterapkan saat penumpang bersama mitra pengemudi.
Baca juga: Polresta Balikpapan Luncurkan Layanan SIM Delivery Kerja Sama dengan Gojek, Pemohon tak Perlu Antre
"Tetapi bahkan sejak sebelum penumpang bersama mitra pengemudi," jelas Direktur Center for Policy and Public Management SBM ITB Yudo Anggoro dalam rilis yang diterima TribunKaltim.Co, Kamis (18/3/2021).
Yudo membandingkan layanan Gojek dengan perusahaan transportasi daring di beberapa negara lainnya, seperti di Nigeria yang hanya menerapkan penggunaan helm sendiri bagi pengguna atau hanya menyediakan hand sanitizer saja.
Sementara itu di Inggris, penyedia transportasi daring, Lyft, menerapkan penggunaan partisi dan masker bagi mitra pengemudinya.
Menurutnya, di Gojek, aspek kesehatan dan keamanan ini sangat menyeluruh, seperti masker wajib ada, kendaraan wajib didisinfektan, lalu dipasang ada sekat antara pengemudi dan pengguna, dan pengemudi wajib diukur dulu suhu tubuhnya.
"Protokol itu rutin harus dilakukan dan itu yang membuat standar layanan Gojek lebih komprehensif dan sudah memenuhi aspirasi penggunanya," sambungnya.
Chief Transport Officer Gojek Raditya Wibowo menyatakan bahwa protokol J3K Gojek difokuskan pada tiga pilar utama, yakni pilar Edukasi, Teknologi, dan Infrastruktur yang saling melengkapi.
Baca juga: Bukan Isu Monopoli, Merger Tokopedia Gojek Dianggap Lebih Berdampak Positif bagi Konsumen
Tiga pilar ini berfungsi untuk terus mendorong kebiasaan taat protokol kesehatan yang telah terbentuk di masyarakat dapat terus dijalankan secara ketat.
Raditya menambahkan dari ketiga pilar tersebut, pilar edukasi memiliki peran paling besar dalam membentuk kebiasaan positif para pengguna ekosistem.