Virus Corona di Kutim

Pemkab Kutim Bakal Datangkan 2 Unit GeNose, Kadinkes Sebut Sangat Menguntungkan Deteksi Covid-19

Dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, Pemerintah Daerah melakukan program 4T yakni testing, tracing, tracking, dan treatment

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur kepada Tribunkatim.co, Kamis (18/3/2021), ungkapkan, berencana mendatangkan 2 unit alat deteksi virus Covid-19 buatan anak bangsa, GeNose C19. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, Pemerintah Daerah melakukan program 4T yakni testing, tracing, tracking, dan treatment.

Testing dilakukan untuk mendeteksi adanya virus Covid-19 di tubuh seseorang agar selanjutnya penyebaran dapat dikendalikan.

Pengujian (testing) dilakukan degan berbagai macam alat seperti Rapid Test Antibody dan Rapid Test Antigen-Swab.

Baca juga: Dinkes Kaltara Siapkan Anggaran untuk Alat Skrining Covid-19 GeNose

Baca juga: Jadwal Bandara APT Pranoto Samarinda Terapkan Alat GeNose Bagi Penumpang Kala Pandemi Covid-19

Belakangan, anak bangsa membuat inovasi alat uji pendeteksi Covid-19 bernama GeNose C19.

Alat yang dibanderol seharga 62 juta per unit tersebut sedang mendapatkan atensi Pemerintah Daerah Kutim.

Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr. Bahrani Hasanal berencana akan mendatangkan 2 unit GeNose C19.

"GeNose kami merencanakan untuk didatangkan dua (unit). Kapannya belum bisa dipastikan," ujarnya, Kamis (18/3/2021).

Cara penggunaan GeNose sangat mudah, yakni hanya melalui hembusan nafas.

Pasien yang melakukan testing tidak perlu lagi merasakan sakit seperti pengggunaan alat uji Swab.

Selain itu, GeNose C19 juga melakukan deteksi dan menampilkan hasil diagnosis dengan cepat.

Baca juga: Wisata Pantai Monpera Balikpapan, Pengunjung Menikmati Ombak meski Masih Pandemi Corona

Di samping kemudahan penggunaan dan kecepatan deteksi, harga yang terjangkau membuat Dinas Kesehatan turut melirik alat medis tersebut.

Akan tetapi, Bahrani mengaku belum memutuskan di mana 2 unit GeNose C19 akan ditempatkan.

"Belum diketahui, apakah nanti akan kami perkenalkan juga ke perusahaan agar mereka tidak perlu ikut PCR," ucapnya pada tribunkaltim.co.

Menurutnya, penggunaan GeNose sesuai dengan kebutuhan perusahaan swasta yang rutin melakukan skrining terhadap karyawan.

Hal tersebut dapat dilakukan pada seluruh karyawan, tanpa harus menunggu adanya dugaan terpapar Covid-19.

Kalau GeNose sekali penggunaan bisa Rp 20.000, kan bisa lebih banyak karyawan itu yang di testing.

"Sangat menguntungkan pakai GeNose," ujarnya.

Bandar Udara di Kalimantan Terapkan

Beberapa bulan yang lalu, di Jakarta, lokasi fasilitas angkutan umum sediakan alat GeNose

Sekarang ini, mulai akan merambah ke Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. 

Seperti apa alat GeNose ini? Dilihat dari sisi fungsinya dan keuntungan bagi para calon penumpang. 

Baca juga: Wisata Alam Samarinda, Puncak Rumbia Damai Bisa Melepas Kepenatan Hidup, Dibalut Panorama Senja

Melihat keberadaan alat itu, ditanggapi positif oleh berbagai pihak pengelola terminal angkutan umum, terutama mereka dari unsur transprortasi udara. 

Kali ini, Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda akan resmi menggunakan alat GeNose.

Alat tersebut dipakai untuk mengetahui kondisi fisik seseorang apakah terindikasi Covid-19 atau tidak sebelum berangkat.

Alat tersebut rencananya digunakan per tanggal 1 April 2021.

Kepala UPBU Kelas I APT Pranoto Agung Pracayanto, Kamis (18/3/2021) mengatakan, pihaknya saat ini menyiapkan peralatan GeNose.

Baca juga: Samarinda Punya 7 GeNose, Alat Pedeteksi Covid-19, Salah Satunya Diletakkan di RSUD IA Moeis

Beberapa peralatan seperti kantong tiup dan filter digunakan untuk memeriksa penumpang.

"Untuk tahap awal, telah datang 3 unit GeNose, beserta 10.000 kantong tiup dan 100 filter," ucap Agung Pracayanto.

Ia mengatakan, saat ini kapasitas alat periksa GeNose digunakan untuk 30 orang dalam waktu satu jam.

Agar dapat memaksimalkan kinerja dan mempercepat waktu pelayanan, pihak Bandara akan mendatangkan 3 unit GeNose C19.

"Akan ada 6 unit GeNose C19 yang siap melayani pemeriksaan penumpang," ucapnya.

Untuk saat ini ia belum dapat memastikan berapa biaya sekali pemeriksaan.

Mengenai harga pemeriksaan GeNose, tentu lebih terjangkau dari pemeriksaan lainnya.

"Untuk biaya belum dapat kami pastikan besarannya, karena sedang dihitung biaya produksinya oleh mitra, yaitu Klinik Media Farma," katanya.

Calon penumpang kereta api jarak jauh melakukan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021).
Calon penumpang kereta api jarak jauh melakukan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat menggenjot jumlah penumpang Bandara APT Pranoto.

Namun ia mengimbau protokol kesehatan tetap dilakukan selama perjalanan.

Harapannya tentu terjadinya peningkatan jumlah penumpang di Bandara APT Pranoto Samarinda.

Sehingga bandara dapat kembali memberikan manfaat yang optimal kepada mitra dan masyarakat Kalimantan Timur.

Namun tentunya peningkatan tersebut tetap memperhatikan Protokol Kesehatan yang ketat. "Yaitu penerapan 5M," ucapnya.

Berita tentang Kutai Timur

Penulis Syifa'ul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved