Berita Kubar Terkini
Bupati Kubar Sebut Perusahaan Sawit tak Berkontribusi, Kesal Warga Tanam Pisang di Jalan Rusak
Aksi sejumlah warga di Kampung Sendawar, Kutai Barat yang menanam pohon pisang di bahu jalan poros Melak - Barong Tongkok beberapa waktu lalu menarik
Penulis: Zainul | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR- Aksi sejumlah warga di Kampung Sendawar, Kutai Barat yang menanam pohon pisang di bahu jalan poros Melak - Barong Tongkok beberapa waktu lalu menarik perhatian,
Bupati Kutai Barat FX Yapan akhirnya angkat bicara. Kepada awak media, orang nomor satu di Kutai Barat itu menyebut pemerintah sudah capek terus-menerus melakukan perbaikan jalan raya.
Baca juga: Luapkan Kekesalan Jalan Rusak, Warga Kubar Tanam Pohon Pisang di Poros Melak - Barong Tongkok
Menurut FX Yapan, pemerintah Kabupaten Kutai Barat setiap tahun selalu melakukan perbaikan jalan raya namun tidak bertahan lama lantaran dilewati armada truk angkutan buah kelapa sawit dan CPO yang berkapasitas bobot puluhan ton.
Upaya mediasi yang telah dilakukan berkali-kali antara pemerintah Kutai Barat dengan pihak perusahaan kelapa sawit agar bersama-sama melakukan perbaikan jalan justru mental begitu saja.
Bahkan menurut FX Yapan pihak perusahaan terkesan cuek dengan kerusakan jalan umum tersebut padahal ulah truk sawit mereka.
Ketika dilayangkan teguran justru berlindung di balik peraturan izin penggunaan jalan umum.
"Kita ini kan lelah sudah beberapa kali memperbaiki jalan itu ya. Tiap tahun dilakukan rapat beberapa kali dengan pihak kelapa sawit, dengan tim juga dari Polres, Dandim untuk ngomong ke mereka" kata FX Yapan, Sabtu (20/3/2021).

Politisi Partai PDI Perjuangan itu juga mengakui kerusakan jalan raya di Kutai Barat tidak hanya di wilayah Ibu Kota saja tetapi juga di kampung halamannya sendiri yakni di Kampung Besiq, Kecamatan Damai.
“Coba lihat yang di Mantar, dari pagi sampai pagi lagi seribu kali truk itu lewat, sampai di depan Lamin Benung itu hancur begitu. Saya kan turun ke Benung, sangkut mobil saya. Sementara mereka kan truk, biar ada lobang tidak sangkut. Padahal jalan itu juga baru saja diaspal," ujar FX Yapan.
Baca juga: NEWS VIDEO Guru Unggah Tentang Jalan Rusak Malah Ditunjuk-tunjuk dan Dimarahi Perangkat Desa
Bupati terpilih periode kedua itu juga tak bisa menyembunyikan kekesalannya sekaligus geram lantaran pihak perusahaan kelapa sawit sama sekali tidak menghiraukan kesepakatan maupun MoU soal tanggung jawab memperbaiki jalan umum yang sudah berulang kali dirapatkan dan disepakati bersama.
"Tapi tetap tidak bisa diberi sanksi, karena kewenangan dari provinsi,” lanjut Yapan.
Dia juga menegaskan dengan nada serius untuk tidak segan-segan mengambil sikap tegas terhadap perusahaan kelapa sawit.
Salah satunya meminta pihak pengusaha kelapa saeit di Kutai Barat untuk membangun jalan sendiri untuk mobilitas mereka dengan estimasi waktu yang diberikan paling lambat dua tahun.
"Langkah tegas itu kita harus tempuh karena percuma kita buang-buang anggaran perbaikan infrastruktur jalan apalagi saat ini kita ada rasionalisasi anggaran karena covid-19, " tegasnya.
Penulis: Zainul Marsyafi | Editor: Mathias Masan Ola)