Berita Viral

VIRAL Sumber Mata Air di Karanganyar Rasa Asin & Terbakar Bila Disulut Api, Tapi Tak Timbulkan Panas

Sumber air di Dukuh RT 06 RW 01, Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar membuat heboh dan viral di medsos

Editor: Doan Pardede
TribunSolo.com / Irfan Amin
Sumur bor air asin yang bisa terbakar bila disulut api di Dusun Dukuh RT 06/RW 01, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar pada Minggu (21/3/2021) 

TRIBUNKALTIM.CO -  Sumber air di Dukuh RT 06 RW 01, Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar membuat heboh dan viral di medsos (media sosial).

Pasalnya, wilayah tersebut jauh dari pantai, namun air yang keluar dari sumber mata air itu terasa asin seperti air laut.

Sumber air ini tepatnya berada di pekarangan rumah warga, Solihin (52).

Warga semakin dibikin tidak percaya setelah melihat air tersebut juga bisa terbakar bila disulut api.

Baca juga: VIRAL VIDEO Calon Pengantin Pria Meninggal Sehari Sebelum Pernikahan, Annisa: Kita Semua Sayang Kamu

Baca juga: VIRAL Driver Ojol Ditipu Pelanggan, Sudah Bayar Rp 400 Ribu, Isi Kotak Orderan Batu dan Kain Bekas

Meski disulut dengan api, air yang keluar tidak terasa panas sama sekali.

Bahkan yang terjadi adalah rasa dingin bak air sumur pada umumnya.

Dari pantauan TribunSolo.com, sumber mata air asin di Krendowahono kini ramai dikunjungi warga desa maupun dari luar kota.

Terlebih setelah viral di media sosial.

Mereka penasaran dengan air yang bisa terbakar bila disulut api.

Solihin mengungkapkan kemunculan sumber mata air asin tersebut berawal dari sumbangan sumur bor.

"Sumur ini dibangun sejak September 2019, karena air di seluruh wilayah ini mengandung kapur dan belerang, sehingga perlu dilakukan pengeboran," katanya, Minggu (21/3/2021).

Setelah pengeboran, ternyata air yang keluar terasa asin. Pengeboran kemudian tidak dilanjutkan dan sumur tersebut kemudian ditutup.

Baca juga: NEWS VIDEO Foto Viral Satpam Makan Nasi Lauk Bawang, 90 Persen Gaji buat Keluarga di Kampung

Baca juga: Viral, Kisah 2 Wanita Balikpapan Galang Donasi Hijab dan Sedekah Jumat, Ini Cara Ikut Nyumbang

"Setelah kami tutup dan Januari 2020 kami cek lagi ternyata malah menyemburkan api," terangnya.

Dirinya mengisahkan bahwa kemunculan api itu akibat pantikan korek saat dirinya memeriksa sumur di tengah gelapnya malam.

"Waktu kami periksa malam-malam, karena gelap dan kami terangi dengan korek, tanpa sengaja korek tersambar ke aliran air dan malah menimbulkan jilatan api seperti ini,"terangnya.

Sulit Dapat Air Bersih

Sebelumnya, sebuah sumur bor di Dukuh RT 06 RW 01, Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, bikin heboh, karena bisa dibuat menyalakan api.

Ihwal pembuatan sumur tersebut rencananya untuk menanggulangi krisis air bersih.

Ketua RT 06 Dukuh, Solihin (50) menyampaikan warga sampai saat ini masih krisis air bersih.

"Sebetulnya sumur itu diharapkan bisa menjadi sumber air bersih untuk warga di sini," terang dia kepada TribunSolo.com, Kamis (13/2/2020).

Krisis air bersih yang melanda warga RT 06 Dukuh membuat mereka harus mencoba melakukan pengeboran di beberapa titik.

Sayangnya, titik tersebut belum memberikan air yang layak konsumsi bagi mereka.

"Makanya kami mengebor kemana-mana, ya, harapannya supaya mendapat air bersih," tutur Solihin.

"Kalau di sini, kemarau tidak kemarau tetap tidak ada air bersih," imbuhnya membeberkan.

Warga pernah coba membuat sumur bor berjarak 150 meter dari yang saat ini berada di pekarangan rumah Solihin.

Namun, hasilnya air itu tidak layak konsumsi karena mengandung timbal dan kadar garamnya tinggi.

"Air pernah diperiksa Dinas Kesehatan dan hasilnya kadar garamnya 20 kali lipat dan kandungan besinya 10 kali lipat dibanding yang layak konsumsi," kata Solihin.

"Wargapun tidak berani mengkonsumsinya," tambahnya.

Warga RT 06 Dukuh hanya bisa mengandalkan sumber mata air bersih yang berjarak 1,5 kilo meter atapun galon.

Mau mengandalkan PAM, airnya pun keruh.

"Air untuk makan dan minum biasanya beli galon, kalau ndak ya ambil dari sumber mata air bersih yang ada," jelas Solihin.

"Air PAM biasanya cuma buat mandi sama mencuci saja," imbuhnya.

Sebanyak 38 Kepala Keluarga di RT 06 Dukuh sampai saat ini berjuang melawan krisis air bersih.

Jarak sumber mata air bersih yang cukup jauh tak menyurutkan langkah mereka.

Solihin biasanya menyiapkan dua jirigen berkapasitas 35 liter dan dibawanya ke sumber mata air bersih.

"Sumber mata air itu dikelola langsung masyarakat, satu jirigen dipatok tarif seribu rupiah, baik itu jirigen besar ataupun kecil," kata dia.

"Warga pun harus melewati turunan terlebih dulu sebelum mencapai sumber mata air bersih," tambahnya.

Warga harus pandai mengelola air uang diambilnya supaya bisa memenuhi kebutuhan seminggu, tak terkecuali keluarga Solihin.

"Air yang diambil itu ya biasanya digunakan untuk masak, merebus air untuk minum," ujar Solihin.

Warga RT 06 Dukuh merasa sungkan untuk meminta bantuan air bersih ke pemerintah.

"Apalagi ini musim hujan dimana air seharusnya melimpah, namun disini malah kebalikannya," kata Solihin.

"Itu yang membuat kami pekewuh (sungkan) untuk meminta air bersih ke pemerintah," imbuhnya.

Solihin beharap sumur bor yang telah dibuat di pekarangan rumahnya bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan warga.

Meski tidak bisa digunakan sebagai sumber mata air bersih, gas yang dihasilkan mungkin bisa dimanfaatkan.

"Siapa tahu gas yang muncul dari sumur bor bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga," harapnya.

BERITA NASIONAL TERKINI LAINNYA

BERITA VIRAL LAINNYA

Editor : Doan Pardede

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved