Virus Corona di Kubar

Soal Efek Samping Vaksin Sinovac, Dinkes Kutai Barat Beri Penjelasan Begini

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat angkat bicara terkait efek samping dari Vaksin Sinovac yang menakut-nakuti masyarakat. 

Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
Tim Bagian Vaksinasi, Yohana mengatakan hal tersebut bukanlah efek samping melainkan pembentukan antibody.TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat angkat bicara terkait efek samping dari Vaksin Sinovac yang menakut-nakuti masyarakat. 

Kepala Dinas Kesehatan Kubar melalui Tim Bagian Vaksinasi, Yohana mengatakan hal tersebut bukanlah efek samping melainkan pembentukan antibody.

Dia pun meminta masyarakat agar tidak perlu takut menerima vaksin covid-19 yang saat ini tengah digencarkan secara nasional.

Baca juga: Vaksinasi Kedua, Walikota Samarinda Andi Harun: Rasanya Ini Dikit-dikit Sedaplah

Baca juga: Persiapan Jelang Pendidikan, 44 Siswa Diktukba Polri Disuntik Vaksin Sinovac di Mapolres Malinau

"Efek vaksin sinovac ialah nafsu makan meningkat, demam, pegal, bengkak, bentol merah, sering lapar, pusing,  bengkak pada lokasi penyuntikan, lemas dan mengantuk. Dan ini merupakan gejala yang wajar tergantung dari penerimaan tubuh masing-masing," ucapnya, Senin (22/3/2021).

Lebih lanjut dia membeberkan bahwa pihaknya telah melanjutkan vaksinasi tahap kedua setelah 14 hari dengan proses registrasi, verivikasi, skrining dan vaksinasi lalu obsevasi.

Di mana dalam jangka waktu 2 minggu tersebut merupakan proses bekerjanya vaksin didalam tubuh.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Kutim Segera Dilaksanakan, Begini Cara Daftarnya

"Vaksin awal merupakan proses dan vaksin kedua merupakan pembentukan antibody," ujarnya 

Sejauh ini pelaksanaan vaksinasi covid-19 di wilayah Kabupaten Kutai Barat masih aman-aman saja dan tidak ada keluhan serius dari para penerima vaksin.

Dinkes juga mengimbau apabila terjadinya demam pada saat proses antibody, disarankan untuk minum obat paracetamol.

Jika tidak ada perubahan maka masyarakat diminta untuk ke Puskesmas terdekat.

"Jika demam cukup minum parasetamol jika efek menerus disarankan ke dokter. Dan jika ada keluhan hubungi kontak yang tertera dikartu vaksinasi," ucapnya.

Baca juga: Giliran Anggota DPRD Kaltim Disuntik Vaksin Sinovac Tahap Kedua, Tersedia 55 Dosis

Diketahui bahwa dalam pelaksanan vaksinasi ada prosedur dan kriteria warga yang tidak dapat mengikuti vaksinasi.

"Yakni jika dimeja skrining terindikasi seperti kencing manis tinggi diatas 300 maka ditunda tidak diberikan vaksin," ungkapnya.(*)

Berita tentang Kutai Barat

Berita tentang Virus Corona

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved