Berita Nunukan Terkini
Rumah Kosong dalam Bencana Kebakaran di Nunukan jadi Buah Bibir Warga, 19 Bangunan Gosong
Hingga kini, penyebab 19 bangunan rumah yang hangus terbakar di Jalan Bahari RT 01 Kelurahan Nunukan Utara dan RT 19 Kelurahan Nunukan Barat
Kasubid Kedaruratan BPBD Nunukan, Hasan, mengatakan bantuan sembako dari pemerintah daerah sudah disalurkan kemarin siang kepada korban kebakaran rumah secara langsung.
Baca juga: Toko Emas di Nunukan Hangus Terbakar, Pemilik Hanya Selamatkan Satu Sepeda Motor dan Ijazah Anak
Selain itu juga, dari BPBD Kaltara juga mengirim bantuan berupa paket sembako.
Bantuan yang datang itu sesuai jumlah KK yang terdampak. Kemarin ada bantuan dari BPBD provinsi berupa paket sembako sudah disalurkan kepada korban. Dari 28 KK yang terdampak, masih ada 10 KK yang belum ambil.
Dari Dinas Sosial provinsi juga ada paket keperluan bayi. Hari ini rencana ada paket bayi juga dari Dinas Sosial Provinsi. Kalau paket sembako agak mudah didapat ketimbang dana, karena ada mekanismenya.
"Sementara ini, bantuan dari warga juga ada berupa besar dan telor ayam," kata Hasan kepada TribunKaltara.com, Rabu (24/03/2021), pukul 14.00 Wita.
Baca juga: Korban Kebakaran Rumah di Baqa Samarinda Terkejut, Tidak Sempat Selamatkan Barang
Baca juga: Menengok Jembatan Darurat Prakla Bontang, Bertahun-tahun Pasca Kebakaran Belum Diperbaiki Pemerintah
Menurutnya, data korban terdampak kebakaran dari dua kelurahan bersifat dinamis. Terakhir data yang masuk ada 28 KK dan sebanyak 98 jiwa ikut terdampak.
Sementara itu, kata Hasan, pihaknya mendapat arahan dari Gubernur Kaltara saat meninjau ke lapangan, untuk segera menyalurkan bantuan logistik kepada korban setelah semua data diolah.
"Data yang masuk ke kami itu dinamis sifatnya. Sehingga harus direkap kembali dan ini juga menjadi kendala kami untuk menyalurkan bantuan langsung kepada korban. Apalagi kemarin sore, ada arahan dari Pak Gubernur saat meninjau ke sini. Kata beliau jangan terlalu lama menyimpan bantuan. Kalau data sudah diolah langsung didistribusikan," ucapnya.
Hasan mengaku, pihaknya tidak menetapkan status tanggap darurat bencana non alam, pasalnya dampak dari 19 bangunan yang terbakar itu tidak terlalu besar.
Baca juga: BREAKING NEWS Kebakaran Landa Kawasan Permukiman Padat Penduduk di Samarinda Seberang
Baca juga: Respon Cepat, Pertamina Serahkan Bantuan Logistik kepada Korban Kebakaran Baru Ilir Balikpapan
"Kami dirikan posko ini bukan untuk penanganan pengungsian. Posko ini untuk mengkoordinir bantuan yang masuk dan koordinasi data korban. Kami tidak menetapkan status tanggap daruratnya, karena pertimbangannya pada dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar. Kan ada beberapa kriteria, termasuk luasan area yang terbakar. Tidak bisa disamakan seperti kebakaran kawasan inhutani kemarin," ujarnya.
Ia menjelaskan, penanganan kebakaran kali ini oleh pihaknya lebih mudah dibanding peristiwa kebakaran kawasan Inhutani Nunukan pada Januari lalu.
"Alhamudillah kali ini agak sedikit berbeda dengan kejadian kebakaran sebelumnya. Kami lebih mudah penanganannya karena tidak ada pengungsian korban. Sehingga tidak ada buka dapur umum dan sebagainya. Kali ini kami langsung mendropping makanan ke tempat tinggal korban langsung. Hampir semua korban ngungsi di rumah keluarga dan beberapa memilih ngontrak," tuturnya.
Baca juga: Persiapan Keamanan di Ibu Kota Negara, Rombongan Mabes TNI AD Kunjungi Penajam Paser Utara
Hingga kini, BPBD Nunukan belum mendapat keluhan dari korban terdampak langsung mengenai tempat tinggal sementara.
"Bilamana ada korban yang belum memiliki tempat tinggal, laporkan kepada kami di posko. Ibu bupati sudah meminjamkan Pujasera untuk korban kebakaran.
"Kami berharap bantuan logistik dan lainnya bisa mencukupi kebutuhan korban terdampak. Untuk santunan uang dari pemerintah daerah itu ada saja," katanya.