Berita Nunukan Terkini
Kisah Gigih Anak Petani Ingin Jadi Polisi, Pulang-Pergi Seberangi Lautan Siapkan Uang Rp 1,8 Juta
Percaya diri, berbekal dua kata itu, Yudas Tadeus (20), seorang anak petani asal Desa Sanur, Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, mengaku ingin m
Sebelumnya saya pulang itu minta legalisir kepala desa mengenai surat keterangan domisili," ungkapnya.
Diketahui, harga mobil travel dari Sebuku ke dermaga Sei Ular Rp 400 ribu per orang.
Sementara speedboat sekali menyeberangkan penumpang harus membayar Rp 50 ribu per orang.
"Travel pergi pulang itu Rp 800 ribu per orang. Speedboat pergi pulang Rp 100 ribu per orang. Belum berkas lagi. Saya pulang lagi nanti ini harus siapkan uang Rp 1 juta untuk bisa kembali lagi ke sini. Jarak tempuh mobil dari rumah ke pelabuhan Sei Ular itu sekira 4 jam. Kalau speedboat sekira 30 menit," imbuhnya.
Anak asal suku Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengatakan hingga kini dirinya belum mendapat nomor antrean untuk mengurus SKCK di Polres Nunukan.
Sehingga, malam nanti Tadeus terpaksa harus kembali lagi ke Polres untuk menyelesaikan berkas SKCK-nya.
"Saya dengar yang sudah urus SKCK ada 200 orang lebih. Sisa berkas yang harus saya selesaikan itu SKCK dan surat permohonan dari orang tua. Saya sudah dua minggu di Nunukan numpang sama keluarga. Belum dapat nomor antrean.
Jadi yang nggak ada nomor antrean, malam nanti disuruh ke Polres lagi. Sampai subuh bahkan untuk mengurus SKCK itu. Soalnya nggak tentu waktu pembagian nomor antreannya," tuturnya.
Tadeus mempersiapkan diri untuk mendaftar Polisi sejak kelas II SMK, mulai dari persiapan fisik hingga latihan soal melalui handphone.
"Dari kelas II SMK saya persiapkan fisik mulai push up, pull up, sit up, dan renang. Kalau yang saya tau tesnya itu ada fisik, psikotes, kemampuan akademik, dan kesehatan. Saya belajar soal-soal lewat handphone, mulai berhitung, bahasa inggris dan pengetahuan umum lainnya.
Nanti tesnya itu di Polda Kaltara. Saya berharap bisa lulus tes sehingga bisa membanggakan orangtua saya," ucap Tadeus.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Rahmad Taufiq