Berita Samarinda Terkini
Walikota Samarinda Andi Harun Setuju Pembelajaran Tatap Muka, Namun Ini Syaratnya
Pemerintah Pusat memutuskan untuk menggelar pembelajaran tatap muka yang dimulai Juli mendatang.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Pusat memutuskan untuk menggelar pembelajaran tatap muka yang dimulai Juli mendatang.
Kebijakan ini dilakukan setelah vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga pendidik rampung.
Namun kegiatan ini maksimal hanya boleh diikuti 50 persen dari jumlah siswa dan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: DPRD Paser Ingin Pemkab Ambil Langkah Strategis untuk Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Dukungan Pembelajaran Tatap Muka, Guru di Kutim Jadi Target Vaksin Covid-19 Awal April
Keputusan ini ditetapkan melalui penerbitan Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Merespon rencana pembelajaran tatap muka tersebut, Walikota Samarinda Andi Harun, mengaku setuju dengan kebijakan tersebut.
Dengan catatan katanya, harus tetap memperhatikan protokol kesehatan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Tepian julukan Kota Samarinda.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021, Kepsek SMP 2 Malinau Beberkan Mayoritas Pilih di Sekolah
"Saya setuju. Tetapi tetap menjalankan protokol kesehatan," ungkapnya saat diwawancarai di Balaikota Samarinda, Selasa (30/3/2021) petang atau pada pukul 18.10 Wita.
Lanjutnya, pihaknya malah mulai merealisasikan hal tersebut melalui program 100 Hari Kerja ini, yang dimulai dari sekolah - sekolah pinggiran di Kota Samarinda.
Dengan persyaratan yang ketat, diantaranya mendapatkan persetujuan dari Walikota Samarinda, sekolah yang harus steril, jam belajar yang hanya 2 jam.
Tetapi yang pastinya, harus memperketat protokol kesehatannya.
"Untuk menyambut pemberlakuan nasional bulan Juli, sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden, Joko Widodo (Jokowi)," sebutnya
Baca juga: Mendikbud Minta Sekolah Tatap Muka, Disdik Kaltim Masih Tetap Ikuti Petunjuk Gubernur
Terakhir disampaikannya, bahwa Virus Corona merupakan sesuatu yang nyata. Namun tidak kuta tidak berhenti aspek kehidupan bermasyarakat hanya karena Covid-19.
"Aktivitas pendidikan termasuk sekolah, kemudian aktivitas sosial, keagamaan, dan pemerintahan harus dipastikan berjalan dengan catatan ketat terhadap protokol kesehatan," pungkasnya. (*)
Penulis : Muhammad Riduan
Captions : Walikota Samarinda Andi Harun, saat diwawancarai di Balaikota Samarida, Selasa (30/3/2021) petang.