Breaking News

Virus Corona di Berau

Pemkab Berau Datangkan Satu Alat GeNose, Kadinkes: Masih Tahap Uji Coba untuk Screening

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Iswahyudi mengatakan telah mendatangkan satu alat GeNose untuk screening Covid-19 yang disimpan di Lab Kesda, K

Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Iswahyudi mengatakan telah mendatangkan satu alat GeNose untuk screening Covid-19 yang disimpan di Lab Kesda, Kecamatan Tanjung Redeb, Berau. TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi mengatakan telah mendatangkan satu alat GeNose untuk screening Covid-19 yang disimpan di Lab Kesda, Kecamatan Tanjung Redeb, Berau.

Meski telah mendatangkan satu alat GeNose, kata Iswahyudi, itu masih tahap uji coba sebelum digunakan untuk screening penyebaran Covid-19 di Berau.

"Jadi alat GeNose hanya digunakan untuk alat screening dan tidak bisa menentukan seseorang Covid-19 atau tidak. Untuk di Berau, baru satu yang kita datangkan, dengan harapan kita bisa datangkan 5 alat, rumah sakit rencana ada 2, kemudian kita di Dinas Kesehatan ada 3," jelas Iswahyudi ke TribunKaltim.co, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Kepala Satpol PP Kaltim Sebut Tingkat Kepatuhan Warga Berau terhadap Prokes Mulai Tinggi

Baca juga: Apel Kesiapsiagaan Pengendalian Covid-19 di Berau, Gubernur Kaltim Minta Satpol PP Harus Humanis

"Saat ini kita masih pelajari dulu alat GeNose itu seperti apa? Efektivitasnya seperti apa? Untuk digunakan screening, tetapi untuk sementara akan kita gunakan kalau ada daerah atau tempat yang kita curigai terjadi penyebaran Covid-19 cukup tinggi seperti pasar atau tempat keramaian lainnya," tuturnya.

Pengunaan alat GeNose sendiri, kata Iswahyudi, cukup sederhana di mana seseorang hanya meniup plastik GeNose kemudian hasil tiupan tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk dianalisa.

"Rencana ke depan kita buat dua metode yang pertama penelitian tertutup, artinya orang yang meniup tidak kita kasih nama dengan nomor HP-nya sehingga tidak terdeteksi. Yang kedua, terbuka artinya siapapun boleh meniup," kata Iswahyudi.

Nantinya, kata Iswahyudi, GeNose juga akan digunakan rumah sakit umum daerah sebagaimana alat screening pasien ataupun pengunjung rumah sakit.

"Ini juga ke depan akan digunakan oleh rumah sakit karena rumah sakit sangat tepat untuk screening orang masuk rumah sakit, baik itu pasien maupun penjenguk pasien dan itu sangat tepat," tuturnya.

"Pasien yang dimaksud yakni pasien yang rawat jalan, jadi tidak semua, itu hanya untuk screening karena biayanya tidak terlalu mahal dan tidak membebani Pemda," ucapnya.

Jika seseorang terkonfirmasi Covid-19 saat GeNose, maka dilanjutkan dengan tes rapid antigen atau PCR.

"Jadi GeNose ini masih ada pemeriksaan lanjutan, yakni PCR atau antigen. Namun itu, kita masih menunggu hasil evaluasi, jika itu efektif bisa saja kita membeli lagi alat GeNose, tapi jika tidak efektif maka bisa saja kita tidak gunakan GeNose dan tetap menggunakan antigen," imbuhnya.

Iswahyudi menambahkan beberapa waktu lalu pihaknya telah uji coba alat GeNose yang tiba di Berau ternyata masih tidak efektif.

"Misal ada teman-teman yang dicoba kemudian positif ternyata saat dites antigen negatif, sehingga itu yang harus kita antisipasi jika GeNose positif maka seharusnya saat antigen juga positif. Jadi jika alatnya bisa kita pastikan bagus dan tidak ada gangguan, maka bisa kita pakai dan akan kita gunakan jangka panjang," tuturnya.

Berita tentang Berau

Berita tentang Virus Corona di Berau

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Rahmad Taufiq

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved