Berita Kaltim Terkini
206 Peternak Sapi Dapat Bantuan Dana dari Pertamina MOR VI
Pertamina menyerahkan bantuan dana corporate social responsibility (CSR) secara simbolis sebesar Rp 20,6 miliar
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pertamina menyerahkan bantuan dana corporate social responsibility (CSR) secara simbolis sebesar Rp 20,6 miliar, kepada 14 kelompok peternak sapi berisilan 206 anggota yang tersebar di Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Paser, dan Balikpapan pada Kamis (1/4/2021) hari ini.
Dimana kelompok tersebut merupakan mitra dari Koperasi Berkah Salama Jaya (BSJ).
Kegiatan sendiri dilaksanakan tepatnya di Desa Tani Bhakti, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, dalam rangka program kemitraan, penggemukan sapi biogas Kutai Kartanegara.
Baca juga: Gubernur Kaltim Isran Noor Berencana Dorong Perusahaan untuk Bangun Rumah Layak Huni
Baca juga: Pengamanan Gereja Jelang Paskah, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Jamin Aman Terkendali
Sebelum kegiatan peninjauan serta acara penyerahan simbolis.
Dilakukan pula, peletakan batu pertama oleh Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor didampingi Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam program kemitraan berikutnya.
Dalam kesempatan ini juga hadir Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim Sulastri, Direktur Utama PT Berkah Salama Jaya Suparlan, serta para peternak atau anggota dari BSJ penerima manfaat.
Freddy Anwar ditemui usai kegiatan menjelaskan, bahwa Pertamina selain mempunyai tugas utama dalam menyediakan dan menyalurkan energi, juga memperhatikan masyarakat sekitar dengan mewujudkan Program Kemitraan yang merupakan salah satu bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).
TJSL mencakup program CSR dan bina lingkungan, baik bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, hingga Program Kemitraan sendiri yang fokus kepada pengembangan UMKM agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
"Di Kalimantan sendiri program kemitraan telah berjalan dari tahun 1993 hingga sekarang," sebutnya, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Gubernur Kaltim Isran Noor Mengapresiasi Modal yang Disalurkan ke Peternak Sapi Lokal
Ditanya lebih lanjut mengapa memilih program pengembangan bidang peternakan dan bermitra pada para peternak, Freddy menyampaikan bahwa melihat adanya potensi di mana kebutuhan masyarakat akan daging sapi cukup tinggi di wilayah Kalimantan Timur sekaligus sejalan dengan tujuan pemerintah untuk ketahanan pangan.
"Membaca potensi tersebut, Pertamina bermaksud untuk dapat menggerakan ekonomi rakyat dengan memberikan kucuran pinjaman modal usaha sekitar 100 juta satu peternak dengan jasa administrasi 3% setahun.” tegasnya.
Tak hanya tentang pangan, Pertamina juga mendukung adanya sumber energi baru dan terbarukan agar dapat terus menjaga lingkungan serta sebagai bentuk aksi dari meminimalkan perubahan iklim.
Tidak hanya dari sisi peminjaman modal melalui program kemitraan, Pertamina bersama Universitas Mulawarman melakukan pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas dan listrik untuk digunakan oleh warga desa Tani Bhakti.
"Konsep biogas ini dengan sistem komunal terpusat di satu kandang besar yang nantinya akan diolah dan dialirkan gas nya melalui pipa-pipa ke rumah-rumah warga yang prioritas mendapatkan biogas," sebut Freddy.
Disamping itu, jajarannya juga telah membantu beberapa fasilitas baik untuk penggemukan sapi dan pengolahan biogas antara lain kandang, mobil angkut operasional.
"Termasuk mesin pemotong rumput, gerobak dorong dan fasilitas lainnya. Dibantu dengan civitas akademika Universitas Mulawarman, pengolahan biogas ini juga dimonitor dan terus dievaluasi," imbuh Freddy.
Baca juga: Gubernur Kaltim Ingin Terbitkan Pergub CSR, Isran Noor: Kalau Ini Dilakukan tak Ada yang Kere
Dan juga terus memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa menggunakan Bright Gas, produk LPG nonsubsidi Pertamina sangat aman, harga terjangkau, dan tentunya berkualitas.
Bersama Koperasi BSJ kelompok peternak sapi yang tergolong mampu yang dulunya menggunakan LPG PSO 3 Kg untuk beralih menggunakan Bright Gas, dengan metode hasil penjualan sapi akan disisihkan hasilnya untuk penukaran tabung 3 kg menjadi bright gas 5,5 kg.
“Akan ada satu outlet bright gas di lokasi ini, untuk membantu menyuplai kebutuhan LPG bagi para peternak serta masyarakat desa Tani Bhakti dan sekitarnya yang cukup sulit dan jauh aksesnya," ucap Freddy.
Pertamina senantiasa berjuang untuk menyalurkan energi hingga ke pelosok negeri dengan memperhatikan masyarakat sekitar melalui program TJSL yang berkesinambungan.
"Harapannya, banyak masyarakat yang mengetahui kualitas yang baik dari pengalamannya menggunakan LPG tersebut,” pungkas Freddy.
Terpisah mengenai mekanisme penggemukan sapi yang dilakukan oleh BSJ berbeda dengan konsep biasanya.
Tiga bulan peternak sapi sudah dapat melakukan panen dengan didampingi secara intensif agar sapi dapat terpelihara dan setiap bulannya menunjukkan peningkatan berat daging yang maksimal.
“Jika perhitungan kasar setiap sapi yang digemukkan mendapatkan kenaikan berat minimal 25 kg/bulan dan dikalikan dengan harga daging sapi di pejagal lebih kurang Rp 45 ribu/kg, maka penghasilan per bulan peternak sapi setelah dikurangi biaya pakan yaitu sekitar Rp 562 ribu rupiah/sapi," sebut Suparlan.
"Dengan adanya kucuran dana pinjaman modal dari Pertamina sebanyak Rp 100 juta setara dengan 7 ekor sapi, maka para peternak mendapatkan potensi penghasilan sekitar 3 jutaan/bulan,” sambung Suparlan.
Dirut PT Berkah Salama Jaya ini juga menyampaikan apresiasi kepada Pertamina, karena para peternak dapat meningkat taraf ekonominya berkat program kemitraan ini.
"Selain itu metode 3 bulan panen ini cukup efektif dibandingkan dengan metode biasanya yaitu menunggu waktu qurban," ungkapnya. (*)