Virus Corona di Nunukan

Aktivitas Ekstrakurikuler Dilarang Saat Belajar Tatap Muka, SMP Negeri 2 Nunukan Beri Respon

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim melarang aktivitas ekstrakurikuler saat pembelajaran tatap muka dibuka.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FELIS
Plt Kepala SMPN 2 Nunukan, Arbain. TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS  

Karena itu pasti bersentuhan alat-alat olahraga secara bergantian.

"Seperti volly ball, itukan bisa terkontaminasi. Hal-hal kecil itu tidak boleh disepelekan," tuturnya.

Untuk menghindari kerumunan di sekolah, Arbain katakan kantin sekolah akan ditutup selama kasus pandemi Covid-19 belum mereda.

"Kurikulum sudah kami persiapkan. Siswa masuk pukul 07.30 Wita dan pulang pukul 09.00 Wita. Begitu selesai belajar, siswa diarahkan untuk langsung pulang ke rumah," ujarnya.

"Jadi tidak ada jam istirahat ataupun makan di sekolah. Otomatis kantin sekolah tidak ada," ungkapnya.

Minta Pemerintah Fasilitasi Vaksinasi

Plt Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 2 Nunukan, Arbain, minta pemerintah fasilitasi vaksinasi 19 guru honorer.

Sesuai keputusan SKB 4 Menteri belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim meminta pembukaan belajar tatap muka di sekolah. Hal itu sejalan dengan program vaksinasi bagi guru, dosen, dan tenaga kependidikan.

Baca juga: SMPN 2 Nunukan Siap Belajar Tatap Muka, Plt Kepsek Beber Pengetatan Protokol Kesehatan di Sekolah

Baca juga: Tidak Ada Prosesi Cium Salib saat Jumat Agung di Gereja Katolik Santo Gabriel Nunukan, Ini Alasannya

Mendengar itu, Arbain mengatakan pihaknya sudah membahas teknis pembelajaran tatap muka yang rencana dimulai pada Juli nanti.

Namun, hingga kini dirinya belum mengetahui kapan vaksinasi guru-guru dimulai. Sesuai SKB 4 menteri itu, guru-guru wajib ikuti vaksinasi. Kami sudah daftarkan guru-guru yang PNS untuk divaksin.

"Tapi nggak tau kapan dimulainya. Kami dengar bulan puasa nanti, ya paling tidak sebelum Juli," kata Arbain kepada TribunKaltara.com, Sabtu (03/04/2021), pukul 12.30 Wita.

Diketahui, SMPN 2 Nunukan memiliki 53 tenaga pendidik yang terdiri dari 34 yang berstatus PNS. Sementara 19 sisanya merupakan guru honorer. Untuk tenaga kependidikan ada 11 staf.

Menurutnya, yang ia khawatirkan yaitu apakah guru honorer juga ikut difasilitasi pemerintah dalam vaksinasi.

"Apakah guru honorer juga masuk kategori divaksin, karena mereka ngajar juga. Saya berharap pemerintah juga fasilitasi guru honorer termasuk tenaga kependidikan untuk vaksinasi," ujarnya. 

"Mereka semua pasti berinteraksi dengan para siswa saat belajar tatap muka nanti," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved