Berita Nunukan Terkini
SMPN 2 Nunukan Siap Belajar Tatap Muka, Plt Kepsek Beber Pengetatan Protokol Kesehatan di Sekolah
SMPN 2 Nunukan, di Provinsi Kalimantan Utara siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Sesuai SKB 4 Menteri belum lama ini,
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - SMPN 2 Nunukan, di Provinsi Kalimantan Utara siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Sesuai SKB 4 Menteri belum lama ini,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim menegaskan semua sekolah harus sudah membuka belajar tatap muka pada Juli 2021.
Baca juga: Bupati Bulungan Syarwani Pastikan Sekolah Tatap Muka 1 April Dilaksanakan, 6 Kecamatan Sudah Siap
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Ditanggapi Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK Minta Disiapkan, Jangan Ikut-ikutan
Plt Kepala Sekolah SMPN 2, Arbain, mengatakan, pihaknya sudah membahas teknis pembelajaran tatap muka yang rencana akan dibuka Juli nanti.
"Kami sudah membahas hal itu dalam rapat. Mulai kesiapan-kesiapan secara manajerial. Rencana bulan Juli akan dimulai sekolah tatap muka," kata Arbain kepada TribunKaltara.com, Sabtu (03/04/2021), pukul 11.30 Wita.
Menurutnya, pihak dia telah membuat jadwal yang dibagi per dua sesi saat pembelajaran tatap muka nanti.
Diketahui jumlah siswa di SMPN 2 Nunukan ada 807 siswa. Terdiri dari kelas IX ada 282 siswa, kelas VIII 240 siswa, kelas VII ada 285.
Baca juga: Mendikbud Minta Sekolah Tatap Muka, Disdik Kaltim Masih Tetap Ikuti Petunjuk Gubernur
"Satu kelas itu siswanya ada 30 orang. Jadi kami buat jadwal per dua sesi. Senin-Rabu diikuti 15 siswa. Lanjut, Kamis-Sabtu 15 orang. Jadi setiap anak mendapat pembelajaran tatap muka di sekolah itu seminggu 3 hari," ucapnya.
Bahkan, kata Arbain pengetatan protokol kesehatan di sekolah itu dilakukan dengan mengurangi durasi belajar siswa.
Proses belajar di sekolah hanya dilakukan dua jam.
"Kurikulum sudah kami persiapkan. Siswa masuk pukul 07.30 Wita dan pulang pukul 09.00 Wita. Ada 10 mata pelajaran, satu hari hari 2 mata pelajaran saja. Begitu selesai belajar, siswa diarahkan untuk langsung pulang ke rumah. Jadi tidak ada jam istirahat ataupun makan di sekolah," ujarnya.
Baca juga: 30 Persen Guru Divaksin, Balikpapan Optimistis Bisa Gelar Sekolah Tatap Muka
Tak hanya itu, pihak sekolah juga menata ruang kelas dengan jarak antar meja siswa 1 meter.
Tampak di samping pintu gerbang sekolah, disediakan juga tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan tisu.
"Sebelum masuk kelas, Satpam mengecek suhu tubuh siswa dengan termogram. Kalau anak yang panas nanti diarahkan ke Unit Kesehatan Selolah (UKS). Setiap meja di kelas punya nomor meja, karena tidak ada pergantian tempat duduk, takutnya siswa terkontaminasi. Kami juga sudah siapkan masker kain untuk siswa," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Penajam Paser Utara Masih Larang Sekolah Tatap Muka, Bupati AGM: Demi Kebaikan Bersama
Arbain menambahkan, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Puskesmas Nunukan dan Puskesmas Binusan untuk membantu sekolah dalam menangani siswa yang memiliki keluhan sakit.
"Ruang kesehatan sudah kami bahas sama teman-teman UKS. Kami kerjasama dengan dua Puskesmas, karena kami punya dua sekolah. Kelas IX, belajar di sini (Jalan Pembangunan), sementara kelas VII dan VIII di Sei Fatimah. Kami juga nanti buatkan SK tim Covid-19 di sekolah yang diketuai oleh Guru UKS dan Kesiswaaan," ungkapnya.
Penulis: Febrianus felis | Editor: Mathias Masan Ola