Berita Nunukan Terkini
Plt Kepsek SMPN 2 Nunukan Minta Pemerintah Fasilitasi Vaksinasi 19 Guru Honorer
Plt Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 2 Nunukan, Arbain, minta pemerintah fasilitasi vaksinasi 19 guru honorer.
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Plt Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 2 Nunukan, Arbain, minta pemerintah fasilitasi vaksinasi 19 guru honorer.
Sesuai keputusan SKB 4 Menteri belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim meminta pembukaan belajar tatap muka di sekolah. Hal itu sejalan dengan program vaksinasi bagi guru, dosen, dan tenaga kependidikan.
Baca juga: SMPN 2 Nunukan Siap Belajar Tatap Muka, Plt Kepsek Beber Pengetatan Protokol Kesehatan di Sekolah
Baca juga: Tidak Ada Prosesi Cium Salib saat Jumat Agung di Gereja Katolik Santo Gabriel Nunukan, Ini Alasannya
Mendengar itu, Arbain mengatakan pihaknya sudah membahas teknis pembelajaran tatap muka yang rencana dimulai pada Juli nanti.
Namun, hingga kini dirinya belum mengetahui kapan vaksinasi guru-guru dimulai. Sesuai SKB 4 menteri itu, guru-guru wajib ikuti vaksinasi. Kami sudah daftarkan guru-guru yang PNS untuk divaksin.
"Tapi nggak tau kapan dimulainya. Kami dengar bulan puasa nanti, ya paling tidak sebelum Juli," kata Arbain kepada TribunKaltara.com, Sabtu (03/04/2021), pukul 12.30 Wita.
Diketahui, SMPN 2 Nunukan memiliki 53 tenaga pendidik yang terdiri dari 34 yang berstatus PNS. Sementara 19 sisanya merupakan guru honorer. Untuk tenaga kependidikan ada 11 staf.
Menurutnya, yang ia khawatirkan yaitu apakah guru honorer juga ikut difasilitasi pemerintah dalam vaksinasi.
"Apakah guru honorer juga masuk kategori divaksin, karena mereka ngajar juga. Saya berharap pemerintah juga fasilitasi guru honorer termasuk tenaga kependidikan untuk vaksinasi," ujarnya.
"Mereka semua pasti berinteraksi dengan para siswa saat belajar tatap muka nanti," ucapnya.
Arbain katakan, banyak orang tua maupun siswa mengaku sudah jenuh mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kendati begitu, Arbain mengaku pihaknya tetap mengakamodir PJJ bagi orang tua yang hingga kini masih khawatir dengan pembelajaran tatap muka. "Nanti ada pakta integritas dengan komite sekolah terkait kesiapan sekolah tatap muka," katanya.
"Kami akan buat surat edaran terkait itu juga. Banyak orang tua katanya sudah jenuh juga bimbing anaknya. Kami berharap semua orang tua siswa tidak keberatan belajar tatap muka," ujarnya.
Kalau ada orang tua yang masih khawatir, kami berikan solusi untuk ambil materi print out di sekolah. "Tapi gini, melayani anak satu dua orang di google classroom itu ribet juga. Kenapa nggak ikut di sekolah saja," ujarnya.
Tak hanya itu, Arbain menambahkan, selama PJJ, pihaknya kewalahan dalam melakukan pembinaan karakter bagi siswa yang baru beralih dari SD dan masuk SMP.
"Pembinaan karakter anak kan harus tatap muka langsung. Apalagi anak-anak yang baru masuk kelas VII, itu belum kami sentuh dengan pembelajaran karakter," tuturnya.
Dia berharap, pembelajaran tatap muka nanti, rutinitas sebagai guru berjalan secara maksimal.
Selama belajar dari rumah (BDR) guru-guru hanya bisa ngajar menggunakan google classroom.
Semoga nanti saat pembelajaran tatap muka, siswa bisa ikuti proses belajar dengan baik.
Demikian juga para guru harus bisa ngajar dengan maksimal meskipun durasi belajar hanya 2 jam tiap harinya.. "Ya itu tantangan," ungkapnya.
Bantuan 5.000 Tes Swab Antigen
Berita sebelumnya. Sebanyak 5.000 tes swab antigen tiba di Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (2/4/2021) pagi.
Sekadar diketahui, swab antigen tersebut merupakan satu dari 3 jenis bantuan yang diberikan secara simbolis oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo saat bertandang ke Kabupaten Nunukan belum lama ini.
Sementara, masker kain sebanyak 50.000 lembar dan masker medis sebanyak 10.000 lembar masih dalam perjalanan ke Nunukan, termasuk 2 unit PCR yang sempat dijanjikan Doni Monardo dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Kantor Bupati Nunukan.
Baca juga: Waspada! 5 Wilayah di Nunukan Ini Bakal Diguyur Hujan Mulai Malam Hingga Dini Hari
Baca juga: Pasca Baku Tembak di Mabes Polri, Polda Kaltara Pastikan Pelayanan Tetap Berjalan
Kasubid Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Hasan mengatakan, dirinya pagi tadi telah menerima bantuan 5.000 tes swab antigen.
"Pagi tadi saya sudah terima 5.000 tes swab antigen. Dan sudah saya serah terimakan ke Dinas Kesehatan Nunukan. Tinggal masker medis dan masker kain.
Kemungkinan masih dalam perjalanan," kata Hasan kepada TribunKaltara.com, Jumat (2/4/2021). Ditanya soal 2 unit PCR yang dijanjikan Kepala BNPB itu, Hasan menjawab, bantuan tersebut tidak melalui BPBD.
"Untuk PCR tidak melalui BPBD. Coba konfirmasi ke Dinas Kesehatan," ucapnya.
Menurutnya, terkait bantuan swab antigen maupun masker yang masih dalam perjalanan, hanya diterima secara administrasi oleh BPBD, sementara penyimpanan dan penggunaannya oleh Dinas Kesehatan.
Saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Nunukan, Aris Suyono mengaku hingga kini pihaknya belum menerima bantuan 2 PCR yang dijanjikan itu.
"Belum ada mas. Mungkin masih on the way," ucap Hasan melalui telepon seluler.
Sekadar diketahui, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Nunukan hingga hari ini sebanyak 1.231 kasus.
Adapun rincian kasusnya sebagai berikut, 113 pasien sedang dirawat, 1.095 pasien dinyatakan sembuh, 23 pasien meninggal dunia, suspek yang dipantau 47 orang dan kontak erat yang dipantau 95 orang.
Sampai dengan minggu ke-12 tahun 2021, Kabupaten Nunukan masih bertahan di zona risiko sedang (oranye).
Penulis Febrianus Felis | Editor: Budi Susilo