Ibu Kota Negara
DPD RI Beberkan Kunci Membangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur yang Bebas Banjir
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atau DPD RI beberkan kunci membangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atau DPD RI beberkan kunci membangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur yang bebas banjir.
Lokasi calon Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur keberadaannya di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Untuk membangun Ibu Kota Negara RI di Kalimantan Timur, DPD RI menekankan pembangunan yang ramah lingkungan, memperhatikan konsep kelestarian alam demi terjaga dari bencana banjir.
Baca juga: Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar ke Lokasi Calon Ibu Kota Negara, Bakal Menanam Mangrove Saliki
Baca juga: Menteri LHK Tinjau Lokasi Ibu Kota Negara di Kaltim, KLHS dan Rehabilitasi Lahan Berlanjut di 2021
Demikian diutarakan oleh Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti kepada Tribunnews.com.
Dia mengingatkan kepada pemerintah mengenai pembangunan ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Dia tegaskan, harus memperhatikan perspektif lingkungan dan potensi kebencanaan.
Sehingga ibu kota baru benar-benar bebas dari ancaman banjir.
Konsep smart city dan forest city atau the bush capital serta sekaligus dengan pemulihan dan perlindungan lingkungan harus menjadi ciri istimewa dan menjadi model percontohan perkotaan modern.
"Yang terpenting adalah bebas dari banjir," katanya kepada wartawan usai berkunjung ke Kesultanan Kukar Ing Martadinata, Kaltim, Senin (5/4/2021).
Sebagai smart city, mantan Ketua Umum PSSI itu menegaskan ibu kota baru sangat penting menjadi kota terintegrasi yang mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Baca juga: Tarik Investor ke Penyangga Ibu Kota Negara, DPRD Balikpapan Kaji Penurunan Pajak Hotel dan Hiburan
Baca juga: Lahan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur, Wamen Surya Tjandra Klaim Tidak Ada Masalah Lagi
Juga beserta teknologi internet untuk segala (IoT) dengan cara yang aman untuk mengelola aset kota.
Di dalamnya, kata mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu meliputi sistem informasi pemerintahan lokal.
Juga sekolah, perpustakaan, sistem transportasi, rumah sakit, pembangkit listrik, jaringan penyediaan air, pengelolaan limbah, penegakan hukum dan pelayanan masyarakat lainnya.
"Sehingga efektif dan efisien dalam pelayanan," tegasnya.

Smart city harus menjadi pedoman pembangunan ibu kota baru. Smart city dicirikan dengan integrasi hal-hal yang bersifat pelayanan publik.
"Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat bisa dilakukan secara satu pintu," ungkap alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengunjungi areal calon Ibukota Negara (IKN) yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Baca juga: Kaitan Penajam Paser Utara jadi Calon Ibu Kota Negara, Bupati AGM Rotasi Pejabat, Dinas yang Lambat
Dalam kunjungan kerjanya, Menteri LHK meninjau persiapan terkait kesiapan lahan dalam perspektif LHK yang akan dijadikan lokasi Pusat Gedung Pemerintahan di Ibu Kota Negara dan melihat progres pembangunan Persemaian Modern di Ibu Kota Negara.
Siti juga memeriksa progres pembangunan persemaian permanen seluas 120 hektare yang akan dibangun di kawasan Ibu Kota Negara.
Tepatnya di wilayah Kawasan Hutan Produksi Mentawir pada areal IUPHHK-HTI PT. Inhutani 1. Ini sejalan dengan konsep pembangunan sekaligus dengan pemulihan.
Berkonsep Green Smart City
Pemerintah Pusat terus berupaya memastikan pengembangan Ibu Kota Negara (Ibu Kota Negara) baru Republik Indonesia di Benua Etam Kalimantan Timur betul-betul baik.
Salah satunya termasuk pembangunan kawasan maupun penataan lahan di lokasi tersebut.
Karena kawasan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur memiliki kontur yang tidak rata, pemerintah punya cara untuk merekayasa daerah tersebut.
Baca juga: Pradesain Istana untuk Ibu Kota Negara Baru di Kaltim Tuai Pro Kontra, Jokowi Minta Saran Masyarakat
Baca juga: Tarik Investor ke Penyangga Ibu Kota Negara, DPRD Balikpapan Kaji Penurunan Pajak Hotel dan Hiburan
Sehingga dataran tersebut bisa diatur sesuai dengan kondisi pembangunan yang diinginkan pemerintah.
Karena itu, hingga saat ini pusat menerapkan pekerjaannya dengan proses Cut and Fill.
Proses tersebut merupakan pengerjaan tanah diambil dari suatu tempat kemudian diurug atau ditimbun di tempat lain.
Untuk pengembangan lahan di sini kita terapkan Cut and Fill. Artinya, jika memang ada lahan yang berlubang akibat apa saja.
Baca juga: Kaitan Penajam Paser Utara jadi Calon Ibu Kota Negara, Bupati AGM Rotasi Pejabat, Dinas yang Lambat
Baca juga: Peralihan Musim, Siasat BPBD Penajam dalam Antisipasi Karhutla di Lokasi Calon Ibu Kota Negara
"Segera ditambal kembali atau lahan itu dihijaukan kembali," kata Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Bappenas RI Arifin Rudiyanto dikutip siaran pers Pemprov Kaltim, Minggu (4/3/2021).
Selain itu, Ibu Kota Negara dicita-citakan disulap menjadi kawasan yang hijau dan modern atau Green Smart City.
Karena itu, lahan yang ada tetap dilestarikan. Termasuk ekosistem yang sudah ada.
Kemudian keberadaan satwa-satwa yang ada di kawasan tetap dijaga.
Pastinya, kehijauan di sini tetap dipertahankan. Tak mengganggu lahan konservasi dan pengembangan kawasan hijau sesuai geografis daerah.
Baca juga: Peralihan Musim, Siasat BPBD Penajam dalam Antisipasi Karhutla di Lokasi Calon Ibu Kota Negara
Baca juga: Penduduk di Penajam Paser Utara Bertambah 9 Ribu Jiwa, Bukan karena Penetapan Ibu Kota Negara
"Sehingga cita-cita Ibu Kota Negara Green Smart City terwujud," kata Arifin Rudiyanto
Sementara itu, Gubernur Kaltim, Isran Noor, menegaskan untuk pengembangan Ibu Kota Negara dibangun waduk di sejumlah titik.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Gubernur Kaltim Isran Noor Optimis, Ibu Kota Negara Tetap Jalan
Dengan tujuan mendukung ketersediaan air bersih Ibu Kota Negara.
Pembangunan rencana dilakukan pihak swasta. Semoga saja terwujud.
"Artinya, bukan kawasan hijau saja yang dibangun, tapi pendukung lainnya juga dibangun," kata Gubernur Isran Noor.
Berita tentang Ibu Kota Negara
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua DPD RI Ingatkan Pembangunan Ibu Kota Baru Adopsi Konsep Smart City dan Forest City
Editor: Budi Susilo