Kisruh Partai Demokrat

Kubu Moeldoko Minta SBY Buat Partai Baru, Demokrat Kubu AHY: KLB Abal-abal Terpapar Virus Halusinasi

Partai Demokrat kubu Moeldoko minta Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) buat partai baru, Demokrat kubu AHY: KLB abal-abal terpapar virus halusinasi.

Kolase Tribunkaltim.co
Partai Demokrat kubu Moeldoko minta Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) buat partai baru, Demokrat kubu AHY: KLB abal-abal terpapar virus halusinasi. 

"Saya sudah katakan kita bertindak sesuai ketentuan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga partai politik, karena dua yang dirujuk di situ adalah penyelesaian partai politik," ujarnya.

Yasonna menjelaskan, pendaftaran kepengurusan partai politik, perubahan anggaran dasar harus merujuk pada Undang-Undang Partai Politik.

Lalu, Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2011 yang merujuk juga anggaran dasar anggaran rumah tangga partai politik tersebut.

Untuk memutus sengketa partai politik, Yasonna menekankan pihaknya akan tetap konsisten dalam menjalankan aturan tersebut.

"Saya katakan kami akan konsisten, tetapi jangan dong belum ada KLB sudah ribut menuding kita, sebetulnya itu dari segi gondoknya kita," ucap Yasonna.

"Lebih gondok ke kubu AHY?" ucap Karni Ilyas.

"AHY, pastilah itu, dituding yang tidak beralasan," kata Yasonna Laoly.

Baca juga: Partai Demokrat Kubu AHY Goda Moeldoko Gabung, Tawaran Sulit Ditolak, Diusung di Pilgub DKI Jakarta

Meski begitu, Yasonna Laoly mengaku tidak mau ambil pusing atas tudingan tersebut. Hanya, dia menyesalkan sempat ada tudingan yang dialamatkan kepadanya.

"Tapi udah lah kita mau tunjukan bahwa kita ini netral. Makanya dalam pengumuman kemarin saya sampaikan sangat menyesali tudingan-tudingan yang menyesatkan dari kubu AHY yang mengatakan ada intervensi pemerintah," kata Yasonna.

Menurut Yasonna, tudingan itu bukan seperti orang dewasa yang mampu mengelola partai politik.

Dia pun menekankan agar masalah internal bisa diselesaikan secara internal pula.

"Kadang-kadang tudingan itu tidak seperti orang dewasa dalam menangani partai politik," ucapnya.

"Saya mengatakan kalau masalah internal politik, selesaikan secara internal, konsolidasi parpolnya, konsolidasi DPC DPD-nya, bukan lari kemana-mana, tuding sana tuding sini."

Lebih lanjut, Yasonna Laoly menduga Moeldoko juga menerima dijadikan sebagai Ketum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang karena kesal dituduh.

"Barangkali Pak Moeldoko itu bikin blingsatan akhirnya keluar dari kandang, mungkin saja karena dituduh begitu yah," ucap Yaosnna Laoly.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved