Ibu Kota Negara
Gubernur Kaltim Isran Noor jadi Pembicara di Kampus UI, Bahas Keberlanjutan Bangun Ibu Kota Negara
Pemindahan Ibukota Negara (IKN) kembali bergulir. Bahkan tahun ini perencanaan groundbreaking Istana Negara akan bergulir.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
Dengan adanya penetapan itu, diperkirakan harga tanah melonjak naik di kawasan perbatasan Ibu Kota Negara.
Bahkan ada isu jika tanah di perbatasan kawasan Ibu Kota Negara dikuasai para spekulan tanah.
Mendengar hal tersebut Gubernur Kaltim, Isran Noor menanggapinya dengan santai. Bahkan ia bertanya tanah mana yang dikuasai para spekulan tersebut.
"Kenapa Ibu Kota Negara? Iya tanahnya kiloan kah yang mana," ucapnya kepada Tribunkaltim.co.
Baca juga: Ketua DPD RI Berkunjung ke Kesultanan Kukar Ing Martadinata, Singgung Ibu Kota Negara Smart City
Baca juga: Bappenas Sebut Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur akan Berkonsep Green Smart City
Menurutnya tidak masalah jika tanah di perbatasan dikuasai atau dimiliki seseorang.
Sebab akan menjadi masalah jika seseorang menguasai kawasan tanah yang menjadi patok Ibu Kota Negara.
"Perbatasan tidak apa-apa biasa saja. Oh siapa namanya? jangan-jangan ini wartawan tidak apa-apa biasa itu tidak apa-apa ya," ujar Isran Noor usai memimpin pelantikan pejabat di Odah Etam, Selasa (6/4/2021).
Sebelumnya Pemerintah Pusat terus berupaya memastikan pengembangan Ibu Kota Negara (Ibu Kota Negara) baru Republik Indonesia di Benua Etam Kaltim betul-betul baik.
Salah satunya termasuk pembangunan kawasan maupun penataan lahan di lokasi tersebut.
Karena kawasan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki kontur yang tidak rata, pemerintah punya cara untuk merekayasa daerah tersebut.
Sehingga dataran tersebut bisa diatur sesuai dengan kondisi pembangunan yang diinginkan pemerintah.
Karena itu, hingga saat ini pusat menerapkan pekerjaannya dengan proses Cut and Fill.
Proses tersebut merupakan pengerjaan tanah diambil dari suatu tempat kemudian diurug atau ditimbun di tempat lain.
"Untuk pengembangan lahan di sini kita terapkan Cut and Fill. Artinya, jika memang ada lahan yang berlubang akibat apa saja, maka segera ditambal kembali atau lahan itu dihijaukan kembali," kata Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Bappenas RI Arifin Rudiyanto dikutip siaran pers pemprov Kaltim, Minggu (4/3/2021).
Selain itu, Ibu Kota Negara dicita-citakan disulap menjadi kawasan yang hijau dan modern atau Green Smart City. Karena itu, lahan yang ada tetap dilestarikan.