Berita Kaltim Terkini

Kisah Warga Kena Imbas Tambang di Sanga-sanga Kukar, Air untuk Kebutuhan Sehari-hari Berwarna Kuning

Sembilan RT dari Kelurahan Jawa, Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI
AKSI MASYARAKAT - Warga RT. 02, RT.05 dan RT. 08, Kelurahan Jawa, Sanga-Sanga, Kalimantan Timur yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sanga-Sanga Menggugat melakukan aksi terkait akibat dampak aktivitas PT. Adimitra Baratama Nusantara (PT. ABN) di depan Kantor Gubernur Jalan Gajah Mada Kota Samarinda Kalimantan Timur, Kamis (8/4/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sembilan RT dari Kelurahan Jawa, Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur mengeluh ke pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kaltim, di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (8/4/2021) siang.

Para warga tidak hanya mengeluhkan lumpur yang terjadi usai hujan turun. Bahkan seringkali banjir terjadi di kawasan itu ketika hujan deras turun.

Baca Juga: Pelarian Samin Tan, Buronan Kasus Suap Berakhir, Kronologi Kasus Taipan Tambang Hingga Dibekuk KPK

Baca Juga: Perubahan Wewenang Izin Tambang ke Pusat Berpotensi Terjadi Praktik Suap, Ketua KPK Beri Penjelasan

Satu di antaranya Dwi Hadrawati, warga RT 08 Kelurahan Jawa mengatakan usai banjir surut, ia bersama 20 warga lainnya langsung ke Samarinda.

"Banjir setimggi lutut orang dewasa," ucap Dwi Hadrawati kepada Tribunkaltim.co.

Ia mengatakan selama aktivitas tambang berlangsung, banjir sering terjadi setiap hujan turun.

Baca Juga: Penelitian ITB, Nanti di Tahun 2026 Kota Bontang Krisis Air, PDAM Singgung Lubang Bekas Tambang

Bahkan tidak sampai satu jam, banjir menggenangi kawasan tersebut.

Selama 35 menit pernah sudah sepaha karena memang sengaja membuang limbah.

Pendemo yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sanga-sanga Menggugat berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur, Kamis (8/4/2021).
Pendemo yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sanga-sanga Menggugat berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur, Kamis (8/4/2021). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI)

"Pemerintah belum ada tanggapan malaham kami disurati Kapolres dituduh menghalangi kegiatan mereka," ucapnya.

Bahkan ia mengeluh air untuk kebutuhan sehari-hari tidak jernih. Bahkan air di rumahnya seringkali berwarna kuning kecoklatan.

Baca Juga: Jatam Kaltim Soroti Aktivitas Tambang Ilegal di Kabupaten Paser, Minta Masyarakat Melapor

Baca Juga: Jatam Kaltim Soroti 60 Bekas Galian Tambang Batu Bara di Paser, Pemerintah Harus Bertindak

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved