Gempa Bumi
UPDATE Korban Gempa Malang 6 Orang Meninggal Dunia, 1 Orang Luka Berat, BMKG: Bukan Gempa Megathrust
Update korban gempa Malang, 6 orang di Lumajang dan Malang meninggal dunia, 1 orang luka berat, menurut BMKG, bukan gempa megathrust
TRIBUNKALTIM.CO - Update korban gempa Malang, 6 orang di Lumajang dan Malang meninggal dunia, 1 orang luka berat, menurut BMKG, bukan gempa megathrust
Sabtu 10 April 2021, gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 6,1 mengguncang sejumla wilayah di Jawa Timur.
Pusat gempa berada di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km
Awalnya, gempa disebutkan magnitduo 6,7 kemudian diperbarui mejadi magnitudo 6,1.
Gempa tersebut menyebabkan sejumlah orang luka dan meninggal dunia.
Berdasarkan data BNPB hingga pukul 18.00 WIB, mencatat total warga meninggal dunia berjumlah 6 warga dan 1 lain mengalami luka berat.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang mencatat ada titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari. Jumlah warga mengungsi masih dalam pendataan.
"Sedangkan di Kabupaten Malang, Blitar, Trenggalek dan Tulungagung belum ada laporan warga yang mengungsi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Sabtu (10/4/2021).
Terkait dengan kerusakan, BPBD beberapa wilayah masih terus melakukan pendataan di lapangan.
Informasi sementara, BPBD Kabupaten Tulungagung menginformasikan kerusakan rumah rata-rata pada tingkat rusak ringan.
Di wilayah Kabupaten Trenggalek dan Kota Malang, kerusakan rumah pada kategori rusak ringan hingga sedang.
Baca juga: Link eform.bri.co.id/bpum Syarat & Cara Dapat BLT UMKM Rp 1,2 Juta, Cek Cara Mencairkan BPUM di Bank
Baca juga: TAYANG Sekarang Ikatan Cinta 10 April 2021, Andin dan Al Cobain Kamar Honeymoon, Elsa Selamat Lagi?
Sedangkan di Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar, tingkat kerusakan rata-rata ringan hingga berat.
"BNPB terus berkoordinasi dan memantau kondisi di lokasi bencana dengan berkoordinasi dengan BPBD di wilayah Provinsi Jawa Timur," pungkasnya.
Pengendara Motor Tertimpa Batu
Valentine, warga Candipuro mengatakan, gempa yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB itu sangat dirasakan oleh warga.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, ada 1 rumah milik warga roboh akibat dihantam guncangan gempa.
"Benar ada 1 rumah roboh milik Pak Ngatiran. Tapi Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Joko Sambang Kabid Kedaruratan dan Rekotijensi BPBD Kabupaten Lumajang.
Sementara di kawasan selatan, longsor telah terjadi di sejumlah titik jalur perbukitan Piket Nol, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, akibat terkena dampak guncangan gempa. Tepatnya di kilometer 56.
Nahas, saat longsor terjadi, ada pengendara motor pasangan suami-istri yang tertimpa batu besar dari atas bukit. 1 korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
"Yang meninggal dunia suaminya, untuk istri patah tulang dan motor hancur," ujar Joko.
Informasinya, korban saat ini sedang dilarikan ker rumah sakit. Namun, sampai berita ini diturunkan, pihaknya belum bisa menjelaskan identitas korban secara detail.
Diberitakan sebelumnya, gempa tektonik mengguncang wilayah Selatan Jawa, pada Sabtu (10/4/2021) pada pukul 14.00 WIB.
Berdasarkan hasil analisi BMKG gempa tektonik tersebut memiliki kekuatan 6,7M, kemudian diupdate menjadi magnitudo 6,1M.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km," dikutip dari siaran pers BMKG.
Berdasarkan analisi BMKG dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault).
Guncangan gempabumi tersebur dirasakan di daerah Turen V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Karangkates, Malang, Blitar.
Daerah turen IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Kediri, Trenggalek, Jombang.
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono mengatakan, episenter gempa hari ini berada di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 80 km.

Pihaknya juga menyampaikan gempa Malang ini bukanlah gempa Megathrust, namun merupakan gempa menengah di Zona Beniof.
Hal ini karena berdasarkan analisis, deformasi atau patahan batuan yang terjadi berada pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.
Sementara mekanisme sumber gempa tersebut, imbuhnya berupa pergerakan sesar naik (thrust fault).
“Mekanisme sumber sesar naik ini sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami, namun patut disyukuri bahwa gempa ini berada di kedalaman menengah dan dengan magnitudo 6,1 sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolom air laut, sehingga gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya seperti dilansir TribunKaltim.co dari Kompas.com, Sabtu (10/4/2021).
Daryono menjelaskan gempa ini memiliki spektrum guncangan yang luas yang dirasakan hingga daerah Banjarnegara di barat dan Bali di timur.
Menurutnya hal itu karena adanya kaitan dengan hiposenter gempanya yang cukup dalam.
Baca juga: Usai Gempa 6,1 SR Guncang Pulau Jawa, BMKG Rilis Kondisi Terkini Gunung Merapi
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,7 di Kabupaten Malang, Atap Ruangan di RSUD Blitar Ambrol, Terasa hingga Jogja
(*)