Gaya Hidup

Ramadan Ke-2 di Masa Pandemi Covid-19, Alhamdulillah, Masjid Gelar Salat Tarawih dengan Prokes Ketat

Ramadan Ke-2 di Masa Pandemi Covid-19, Alhamdulillah, Masjid Gelar Salat Tarawih dengan Prokes Ketat

Penulis: Heriani AM |
TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO
Ramadan Ke-2 di Masa Pandemi Covid-19, Alhamdulillah, Masjid Gelar Salat Tarawih dengan Prokes Ketat 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - 

Ramadan sudah di depan mata, 1 Ramadan 1442 H jatuh pada Selasa, 13 April 2021.

Tahun ini, untuk kedua kalinya Ramadan dilakukan masih di tengah pandemi Covid-19.

Lagi-lagi, pelaksanaan ibadah Ramadan tahun ini masih terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Meski sedikit lebih baik dibanding tahun 2020. Pasalnya pemerintah telah melonggarkan sejumlah aktivitas, di mana sebelumnya, diharuskan dilakukan di rumah.

Hal ini disambut baik pengurus Masjid Nahdatul Imam Balikpapan. Meraup pahala di bulan suci sudah menjadi kewajiban umat muslim, dan dilakukan berjemaah akan menambah amal ibadah berlipat.

"Kami selalu berkoordinasi dengan Satuan Tugas Covid-19 kota Balikpapan terkait protokol kesehatan (prokes) yang harus dipersiapkan dalam menyongsong semua event di masjid," ujar Kepala Sekretariat Balikpapan Islamic Center, Damuri.

Damuri, Kepala Sekretariat Balikpapan Islamic Center
Damuri, Kepala Sekretariat Balikpapan Islamic Center (TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO)

Masjid plat merah yang berdiri megah dan indah di kawasan Balikpapan Islamic Center, Jalan Belibis Raya, Kelurahan Gunung Bahagia harus betul-betul mengikuti apa yang sudah diatur oleh pemerintah baik pusat maupun daerah.

Salah satu persiapan khusus Ramadan, diakuinya tidak lah terlalu jauh berbeda dengan kegiatan harian karena salat lima waktu dan salat Jumat di masjid sudah diperbolehkan dengan aturan ketat pencegahan penularan Covid-19.

"Sama saja (aturannya). Terkait jarak, wajib pakai masker, cuci tangan, cek suhu tubuh, anak-anak tak disarankan ke masjid sementara," tambahnya.

Selain itu, peralatan salat juga untuk sementara tidak disiapkan oleh pihak pengurus masjid. Berupa sajadah, sarung, dan mukena. Termasuk Al Quran dan buku-buku agama lain, walaupun semuanya tersedia.

Untuk gelaran rutin selama bulan suci umat Muslim, rutin dilakukan Salat Tarawih, kuliah tujuh menit (kultum) tiap malam, siang dan subuh pun demikian.

Itikaf juga selalu dilakukan 10 hari terakhir menjelang hari Raya.

"Biasanya 150 orang. Tapi tetap berjarak. Didukung dengan kapasitas masjid yang luas. Persyaratan kapasitas 50 persen masih enteng," katanya.

Pelaksanaan salat tarawih di Balikpapan Islamic Center akan diselenggarakan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Pelaksanaan salat tarawih di Balikpapan Islamic Center akan diselenggarakan dengan protokol kesehatan Covid-19. (TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO)

Rumah ibadah yang mirip dengan Masjid Nabawi ini memiliki luas 14 hektare, luas gedung masjid 8.500 hektare dengan kapasitas 20.000 jemaah.

"Masih aman. Kami nanti akan menyiapkan di koridor-koridor, tanda pada shaf apabila jemaah membludak. Baik lantai 1 hingga lantai 4," terusnya.

Agar menghindari penumpukan jemaah di luar area salat, utamanya di pintu. Damuri menyebut pihaknya akan menggunakan sistem buka dua pintu masuk untuk mempermudah pemeriksaan agar detail.

"Begitu sudah selesai, kita buka semua pintu keluar. Agar jemaah tidak berebutan," imbuh pria berkacamata ini.

Kelebihan lain dari Islamic Center adalah sirkulasi udara yang sangat baik.

"Celah udara sangat bagus, karena semua area berongga memudahkan udara bersih masuk," tandasnya. 

Pelaksanaan salat tarawih di Balikpapan Islamic Center akan diselenggarakan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Pelaksanaan salat tarawih di Balikpapan Islamic Center akan diselenggarakan dengan protokol kesehatan Covid-19. (TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO)

Masih Tunggu Keputusan Gelar Buka Bersama

Tak hanya Salat Tarawih, hingga salat subuh, berbuka puasa bersama di masjid juga merupakan satu kegiatan yang selalu dilakukan saat Ramadan.

Pun Safari Ramadan, yang biasanya rutin di lakukan.

Damuri menyebut, hilal diperbolehkannya buka puasa bersama di masjid, ada. Namun masih menunggu keputusan pemerintah.

Tentunya dengan syarat protokol kesehatan yang selama ini mungkin berhimpitan, akan diatur jaraknya agak jauh.

"InsyaAllah, kayaknya ada. Tapi masih menunggu keputusan sehari dua hari ini," jelasnya.

Tahun kedua puasa dengan pandemi yang melanda Balikpapan merupakan duka. Namun tak boleh berlarut. Ibadah mesti tetap dijalankan dengan maksimal.

Dengan penurunan jumlah penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19, pemerintah mulai perlahan melonggarkan aktivitas masyarakat.

Dimana sebelumnya tanpa kegiatan di masjid, sekarang telah diperbolehkan dengan protokol kesehatan. Untuk menjaga keselamatan bersama. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved