Berita Tana Tidung Terkini
Kasus Peredaran Narkoba di KTT Meningkat, Wabup Hendri Bakal Adakan Pemeriksaan Dadakan
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara menyebutkan, kasus peredaran gelap nerkoba di Kabupaten Tana Tidung meningkat signifikan,
Penulis: Risnawati | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara menyebutkan, kasus peredaran gelap nerkoba di Kabupaten Tana Tidung meningkat signifikan.
Diketahui, pada 2018 dan 2019, jumlah kasus peredaran narkoba di Tana Tidung masing-masing 6 kasus. Namun di 2020, meningkat sebanyak 15 kasus.
Baca juga: Kabupaten Tana Tidung Sepi, BNNP Kaltara Mengendus, Bukan Berarti Tidak Ada Peredaran Narkotika
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang di Tana Tidung Saat Ramadhan, DLHP Siapkan Speedboat Tambahan
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Tana Tidung, Hendrik mengatakan peredaran narkoba di Kabupaten Tana Tidung ternyata cukup luas.
Sebab itu, dia sebagai Ketua BNN Kabupaten Tana Tidung perlu melakukan tindakan-tindakan nyata dalam memberantas peredaran barang haram itu.
"Langkah pertama, kita perlu melakukan sosialisasi terhadap masyarakat Tana Tidung, maupun di sekolah-sekolah nantinya," ujarnya, Selasa (13/4/2021).

Selain itu, dia juga akan melakukan pemeriksaan dadakan bagi Aparatur Sipin Negara (ASN) di lingkup Pemerintah KTT.
"Nantinya kita akan melakukan tes urine yang tidak diketahui dan tiba-tiba, baik dikalangan pegawai negeri yang ada di Tana Tidung, juga terhadap masyarakat umum," bebernya.
Dengan cara itu, menurutnya dapat diketahui siapa saja para pengguna barang haram tersebut.
"Kalau tidak begitu, kita tidak akan bisa tahu peredarannya di mana saja," ungkapnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Tana Tidung Hari Ini, Empat Wilayah Bakal Diguyur Hujan Disertai Petir Malam Nanti
Kedepannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, dan tokoh agama bersinergi dalam mencegah peredarab gelap narkoba di Tana Tidung.
"Kita sama-sama bersinergi untuk menyampaikan (sosialisasi) kepada masyarakat dulu, sebagai upaya-upaya pencegahan bahaya narkoba ini kedepannya," tuturnya. (*)
Penulis: Risnawati | Editor: Mathias Masan Ola