Berita Bontang Terkini
Rencana Aktivitas Muat Batubara di Pelabuhan Lok Tuan Bontang Tak Diatur dalam RIP
Rencana pemanfaatan aktivitas muat batubara di Pelabuhan Lok Tuan Bontang, terus menuai pro dan kontra.
Penulis: Ismail Usman |
Karena saat itu memang status Pelabuhan Lok Tuan sebagai pelabuhan nasional yang bisa jadi tempat pengumpul.
Sehingga DLH Bontang bersurat ke DLH Kaltim untuk meminta pendampingan, pada 19 Maret mendapat jawaban.
Isinya menyatakan bahwa pelabuhan itu ditetapkan sebagai kapal penumpang.
Untuk aktivitas kargo menengah justru diarahkan ke Pelabuhan Tanjung Laut.
Sementara untuk dokumen Amdal itu harus mengacu pada RIP.
Sekarang di PP 22 tahun 2021 jelas menyebutkan penyelenggaraan harus ada persetujuan awal dan teknisnya.
"Jadi dipersetujuan awal itu harus ada kesesuaian dari RIP. Kalau tidak ada, maka tidak bisa dilakukan. Karena persetujuan awal itu untuk kargo terbatas dan penumpang. Tidak ada aktivitas muat batubara," ujarnya.
Sehingga untuk merevisi RIP perlu persetujuan dari Kementerian, bukan di ranah tingkat kota maupun provinsi.
Terpisah Kasi Angkutan Umum Dishub Bontang, Welly Zakius menyebutkan, jika RIP ini telah ditinjau ulang (review) oleh Pelindo.
Review ini sekaligus untuk pengembangan pelabuhan pada jangka panjang.
RIP ini sekarang diambil alih Pelindo karena untuk kepentingan pembangunan peti kemas.
Kalau di RIP sekarang itu memang untuk pelabuhan yang muat apa saja, untuk aktivitasnya tidak dijelaskan secara detail.
"Jadi nanti kami kan ada rapat lagi sama Pelindo terkait revisi RIP, isinya apa saja. Jadi kalau sudah kita tahu baru diurus Amdalnya. Tapi sekarang kan kita belum tahu, jadi kita tunggu saja dulu," ucapnya.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Rahmad Taufiq