Berita Bontang Terkini
Basri Rase Tanggapi Isu Muktamar Luar Biasa PKB, Tegaskan DPC Bontang Solid Dukung Cak Imin
Kabar konflik internal Partai PKB ditanggapi santai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Bontang, Basri Rase
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kabar konflik internal Partai PKB ditanggapi santai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Bontang, Basri Rase.
Ia justru menegaskan, perselisihan yang terjadi itu ditengarai adanya sejumlah pengurus daerah yang tak terima kepengurusan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Informasinya, ada 113 DPC yang berencana melakukan Muktamar luar biasa. Namun untuk pengurus di Bontang tidak ada riuh-riuh terkait konfrontasi yang terjadi saat ini.
Baca juga: Tekad Basri Rase Walikota Terpilih, Pembangunan Kilang Minyak Tetap di Bontang
Baca juga: Pasangan Walikota dan Wawali Bontang Terpilih, Basri Rase-Najirah Dilantik 26 April 2021
Menurutnya, konflik yang terjadi adalah dinamika partai untuk pesiapan Pilkda 2024 nanti. Hal ini pun menjadi biasa dalam politik kepentingan menjelang pemilihan.
"Biasalah ini, dinamika persiapan pemilihan 2024 nanti. Kan banyak kepentingan, apalagi sepak terjang partai terus membaik kan," ujar Basri Walikota Bontang terpilih di Pilkada 2020 pada, Rabu (14/04/2021).
Terkait konflik ini pastinya telah sampai ke telingah pengurus tataran tingkat DPC. Namun tanpa reaksi apa-apa. Lagian tidak berimbas banyak ke pengurus Bontang.
Dikatakan Basri, DPC Bontang tetap bijaksana melewati dinamika yang terjadi ditataran elit ini.
Baca juga: Pelantikan Basri Rase -Najirah Digelar Virtual, Isran Noor Tunjuk Sekkot Bontang jadi Plh Walikota
Sejauh ini PKB yang dinahkodai akan tetap solid dengan satu barisan mendukung penuh kepengurusan dibawah kepemimpinan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar.
"Intruksinya itu. Tetap solid. PKB Bontang bersama Basri Rase bersatu mendukung Cak Imin," ungkap Basri sembil tertawa.
Diakhir ia pun menegaskan jika dibawah kepemimpinan Cak Imin, Partai PKB ini mampu bertarung dengan partai besar lainnya.
Terbukti di Bontang PKB bisa menang. Jadi apa lagi yang harus diragukan dari kepengurusan sekarang.
"Sudah jelas Cak Imin bagus. Buktinya kita menang di Pilkada. Saya rasa ketua sekarang ini sudah bagus lah," pungkasnya.
PKB Balikpapan Tetap Dukung Cak Imin
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) wilayah Balikpapan akui masih solid terkait adanya isu muktamar luar biasa PKB.
Demikian dibeberkan oleh Ketua DPC PKB Balikpapan, Michael Adam kepada Tribunkaltim.co.
Dia menegaskan pihaknya masih kompak mendukung kepemimpinan Cak Imin atau sapaan akrab Muhaimin Iskandar, sebagai komando di PKB secara nasional.
Baca Juga: NEWS VIDEO Muscab DPC PKB Tarakan, Achmad Usman Kembali Terpilih Jadi Ketua DPC
Baca Juga: Basri Rase jadi Ketua PKB Bontang, Targetnya Tambah Jumlah Kursi di DPRD dalam Pemilu 2024
Hal tersebut disampaikan, menyikapi adanya pemberitaan terakit isu muktamar luar biasa, lantaran protes dari sejumlah kader.
"Saya dengar isunya memang, tapi selaku DPC PKB Bikpapan dan seluruh Kalimantan Timur, kami tetap solid mendukung Cak Imin," ujarnya, Selasa (13/4/2021).
Laki-laki yang kerap disapa Adam ini mengatakan, DPC PKB Balikpapan tidak akan terbawa isu tersebut.
Menurutnya, isu mengenai pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) berada di internal masin-masing daerah.
"Kami tidak menganggap adanya pelanggaran AD/ART. Jadi di Kalimantan Timur khususnya Balikpapan masih solid," terangnya.
Ia menegaskan DPC PKB Balikpapan masih akan solid, sebab itu merupakan komitmen bagian dari Muscab dan Muswil.
Baca Juga: Muhaimin Mantan Menteri Tenaga Kerja era Presiden SBY Disokong PKB Kaltim jadi Capres di Pemilu 2024
Bahkan, pihaknya masih akan tetao mendukung Cak Imin sebagai calon Presiden pada Pilpres berikutnya
"Tidak ada merasa terzalimi, kita besarkan partai dengan Cak Imin sudah lama, di tangan beliau PKB semakin eksis," tuturnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai perpecahan kepengurusan, Adam mengaku DPC PKB tak mengalaminya. Juga pada pengurus di pusat.
Menurutnya, jika ada pergerakan dari mantan pengurus partai maka itu merupakan suatu hal yang berbeda.
"Kami baru saja bertemu Sekjen PKB di Kaltim. Semua aman tidak ada bicara dualisme. Senior PKB yang lama dan pengurus lain pun masih solid," tandasnya.
PKB Kaltim Belum Berikan Pernyataan
Isu digelar Muktamar Luar Biasa (MLB) di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa semakin menyeruak.
Hal ini dikarenakan ratusan DPW maupun DPC PKB seluruh Indonesia menginginkan adanya MLB.
Apalagi muncul tudingan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dianggap melanggar aturan dasar rumah tangga (ADRT) partai.
Di mana dalam penunjukan Ketua DPW maupun DPC harus memberikan rekomendasi dari pihak DPW maupun DPC tersebut.
Baca juga: Isu Lahan Warga Masuk Kawasan Ibu Kota Negara, Gubernur Kaltim Isran Noor: Itu Urusan Kecil
Baca juga: Ketua Partai Gelora Hadi Mulyadi Target Lima Kursi di DPRD Kaltim di Pileg 2024
Namun, selama kepengurusan Cak Imin hal tersebut tidak dilakukan.
Penunjukkan ketua langsung dari pusat tidak seperti pemilihan ketua melalui rekomendasi DPC maupun DPW.
TribunKaltim.co menghubungi Ketua DPW PKB Kaltim Syafruddin, Selasa (13/5/2021) pukul 17.21 WITA, hingga beberapa kali, namun ponselnya tidak aktif.
Sementara itu dikutip dari Tribunnews.com, ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ingin terselenggaranya Muktamar Luar Biasa.
Ditengarai banyak pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART).
Eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.
"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali, di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4/2021).
Menurut Andi, Cak Imin seakan ketakukan akan dilengserkan dari kursi ketua umum sehingga AD/ART partai diubah.
Salah satu di antaranya, DPP secara sembarangan menunjuk pengurus DPC.
Padahal, seharusnya penjaringan nama DPW harus melalui DPC.
"Berdasarkan AD/ART lama Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC. Ketua DPC dipilih oleh Ketua PAC. Tetapi di dalam perzaliman Muhaimin, mengobrak-abrik AD/ART. Pemilihan ketua wilayah harus diusulkan oleh masing-masing Ketua DPC, lalu dikirim ke DPP, DPP yang menentukan ini ketua," ujar Andi.
Pada realitasnya, ucap Andi, tidak sesuai AD/ART.
Ketua DPW tidak pernah diusulkan oleh DPC, justru langsung ditetapkan oleh DPP.
Karenanya, lanjut dia, demokrasi di PKB sesuai keinginan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mulai luntur.
"Sangat kelihatan keinginan PKB saat didirikan oleh Gus Dur sudah hilang. Tidak ada lagi pengkaderan. Tidak ada lagi pemilihan ketua berdasarkan aspirasi dari bawah tapi semua ditentukan DPP," tuturnya.
Hal ini, menurut Andi, yang membuat sekitar seratusan DPC ingin digelar MLB.
Di Sulawesi Selatan, lanjut dia, sudah mencapai 12 DPC yang berkeinginan gelar MLB.
Total saat ini, di seluruh Indonesia, terdapat 113 DPC dan 10 DPW.
"Kita ingin menyelamatkan PKB. Cak Imin ibarat Tuhan yang menentukan semua, tidak mendengarkan aspirasi dari arus bawah," ucap Andi.
Andi menyebut sudah ada komunikasi dengan petinggi PKB di tingkat pusat untuk MLB tersebut.
"Sudah berjalan dengan orang DPP. DPP menyarankan kalau menurut saudara tidak sesuai kebatinan pendiri PKB silakan. Mereka memberikan jalan. Tergantung bagaimana PAC, DPC," ucapnya.
Berita tentang Partai Kebangkitan Bangsa
Penulis Ismail Usman | Editor: Budi Susilo