Berita Nasional Terkini
Peringatan BMKG, Siklon Tropis 94W Berubah Badai Tropis Kuat Bahkan Angin Topan, Provinsi Terdampak
Peringatan BMKG, Siklon Tropis 94W Berubah Badai Tropis Kuat bahkan angin topan, provinsi terdampak
TRIBUNKALTIM.CO - Peringatan BMKG, Siklon Tropis 94W Berubah Badai Tropis Kuat bahkan angin topan, provinsi terdampak.
Diketahui, bencana yang diakibatkan cuaca ekstrem sebelumnya melanda Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Akibatnya, terjadi banjir bandang juga tanah longsor di beberapa daerah di provinsi tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengimbau masyarakat waspada terhadap adanya Siklon Tropis Surigae.
Berdasarkan rilis yang diterima, BMKG menyebut Bibit Siklon Tropis di Utara Papua telah berkembang menjadi Siklon Tropis Surigae yang bergerak ke arah barat laut mendekati wilayah Filipina.
Baca juga: Waspada! BMKG Klas IV Nunukan Keluarkan Peringatan Dini untuk 4 Wilayah Ini
Baca juga: 30 Provinsi Diminta Siap Siaga, BMKG Peringatkan Munculnya Siklon Tropis 94W, Para Gubernur Disurati
Siklon Tropis Surigae ini akan menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah Utara Sulawesi dan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati,Rabu (14/4/2021).
Siklon atau Badai Tropis Surigae ini diberi nama oleh Kapan Mateorological Agency (JMA).
Sebelumnya, badai ini dinamai Badai Tropis 94W.
Dwikorita menambahkan, Badai Tropis ini akan berkembang menjadi Badai Tropis Kuat (STS) dan bahkan Typhoon (TY) pada tanggal 16 April 2021 mendatang.
Di sisi lain, Deputi Meteorologi menyebut dampak Badai Tropis Surigae di Utara Sulawesi akan semakin meningkat hingga 18 April 2021.
Selain angin kencang, badai tropis ini akan menyebabkan guyuran hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Terdapat pula potensi hujan lebat sepekan ke dapan sebagai akibat dampak tidak langsung wilayah yg berdekatan dengan posisi siklon tropis.
"Sedangkan tinggi gelombang laut akan mengalami peningkatan hingga puncaknya pada 18 April 2021.
Gelombang ini bahkan dapat mencapai kategori sangat tinggi (4,0 - 6,0 m) di wilayah Perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud, serta Laut Maluku bagian utara," jelasnya.