Berita Balikpapan Terkini
Sempat Terkena Imbas Pandemi, Gerai Baju Muslim di Balikpapan Mulai Beroperasi Normal
Tahun lalu umat Muslim harus melewati bulan Ramadhan di tengah pandemi yang berdampak besar bagi pengusaha pakaian muslim, kini perlahan mulai bangkit
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Jelang lebaran, gerai pakaian muslim mulai ramai pembeli.
Pandemi covid-19 telah membawa sejumlah dampak sosial, khususnya bagi perayaan hari raya Lebaran.
Tahun lalu umat Muslim harus melewati bulan Ramadhan di tengah pandemi yang berdampak besar bagi pengusaha pakaian muslim, kini perlahan mulai bangkit.
Sejumlah merek lokal baju muslim mulai melakukan penjualan di market place, Selasa (20/4/21).
Baca juga: Para Desainer Busana Muslim Indonesia Berjaya dan Raih Penghargaan di Torino Fashion Week
Baca juga: 24 Hari Busana Muslim Rabbani Beri Diskon 50 Persen All Item Tanpa Syarat, Ada di Outlet Terdekat
Baca juga: Busana Muslimah Jadi Buruan Favorit Kaum Hawa, Jelang Lebaran 2019, Cari yang Diskon
Zoya yang menjadi salah satu merek baju muslim yang cukup terkenal pun sempat terkena imbas pandemi tahun lalu. Melika selaku Muslim Fashion Assistant di gerai tersebut mengaku jika pembelian baju muslim jelang lebaran kali ini berangsur normal meskipun belum seramai sebelum pandemi.
"Tahun lalu memang sepi sekali, bahkan ketika menjelang lebaran sehingga dari pihak management Zoya memanfaatkan strategi penjualan online melalui akun Instagram, salah satunya Zoya Balikpapan," katanya.

Meskipun kini masih dalam kondisi pandemi, Zoya perlahan mulai membuka gerainya dengan menerapkan protokol kesehatan bagi setiap pengunjung yang datang.
Untuk jenis pakaian, terusan gamis masih menjadi primadona bagi pelanggan merek pakaian muslim besutan Feny Mustafa tersebut.
"Rata-rata model baju yang tersedia saat ini adalah gamis dengan motif batik dan lebih fokus pada penjualan per set,"
Dibanderol dengan harga mulai dari Rp 499.000 ribu hingga Rp 699.000 ribu per gamis, brand lokal yang berkantor pusat di Bandung ini dalam sehari bisa dikunjungi hingga 10 orang pelanggan setiap hari.

"Kalau sebelum pandemi, biasanya lebih dari 10 pelanggan setiap hari selama bulan suci. Tapi rata-rata pelanggan yang datang pasti membeli lebih dari satu item," lanjutnya.
Selain melayani pembelian di market place dan online, Zoya juga menyediakan layanan antar atau COD ke alamat pelanggan.
Selain Zoya, Elzatta yang juga merupakan merek pakaian muslim lokal perlahan mulai beroperasi secara normal.
"Minggu pertama lebaran tahun lalu, kondisi gerai memang sangat sepi. Tapi menjelang minggu ketiga, mulai ada beberapa pelanggan yang datang. Rata-rata langsung berbelanja 3 hingga 5 item sekaligus," kata Dila selaku Cashier Elzatta Balikpapan.
Dengan ciri khas motif etnik nusantara untuk sebagian besar produknya, tak heran jika Elzatta memiliki cukup banyak pelanggan setia. Hal ini terbukti meski masih dalam kondisi pandemi, merek lokal yang didirikan oleh Elidawati Ali Oemar tersebut bisa dikunjungi hingga 20 pelanggan setiap hari kerja dan 50 pelanggan setiap akhir pekan.
Baca juga: Tawaran Menyanyi Makin Berkurang, Mulan Jameela Buka Bisnis Baju Muslim Online
Dibangun pada tahun 2012, brand ini menyasar segmen ibu rumah tangga dan karyawan kantor. Untuk pakaian model terusan, tersedia dalam dua brand yaitu Elzatta untuk pakaian model gamis dan Dauky untuk atasan dan tunik.
Selain dijual satuan, Elzatta juga menyediakan Sarimbit atau setelah seragam keluarga, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Untuk harga gamis standar dijual mulai dari Rp.300.000 ribu hingga Rp.700.000 ribu per item. Selain gamis, terdapat juga atasan yang dijual mulai Rp.300.000 ribu hingga Rp.500.000 ribu per item dan Rp.79.000 ribu hingga Rp.200.000 ribu untuk jilbab.
Penulis: Bella Evanglista | Editor: Mathias Masan Ola
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Mathias Masan Ola