Berita Kutim Terkini

Peringati Hari Kartini 2021, DPPKB Beri Pelayanan KB Gratis di Faskes Seluruh Kutai Timur

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyediakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis dan IVA test dalam rangka menyambut hari.

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kutim, Hj Tirah Satriani Bulang memberikan dukungan terhadap kegiatan pelayanan KB gratis yang digelar DPPKB Kutim, Rabu (21/4/2021). 

"Ibu-ibu cukup bawa fotocopy KTP dan BPJS bagi yang memiliki. Warga di wilayah kerja Puskesmas Nunukan juga bisa datang besok ke sini," ujarnya.

Menurutnya, untuk jenis KB yang akan diberikan kepada akseptor tergantung kondisi kesehatan yang bersangkutan.

Diketahui jenis KB yang akan dilayani secara gratis yakni IUD, Implan, dan suntik.

Untuk jenis KB yang akan diterima akseptor, terlebih dahulu dikonsultasikan dulu ke dokter. Kalau gangguan hormonal akibat tekanan darah tinggi.

Baca juga: 13 Petugas Reaktif Covid-19, Layanan UGD dan Ruang Bersalin di Puskesmas Nunukan Dialihkan ke RSUD

"Kami sarankan pakai jenis IUD, yang tidak pakai hormon," ujarnya.

Kalau misalnya yang bersangkutan suka lupa atau sibuk kami sarankan Implan (susuk) atau bisa juga IUD

"Kalau rajin, bisa pakai Pil. Kalau untuk suntik kami sarankan yang masih menyusui," tuturnya.

Ia mengaku, semuanya jenis KB memiliki efek sampingnya masing-masing, apalagi yang non hormonal.

Bahkan untuk pemasangan KB, yang bersangkutan harus memastikan dirinya sedang tidak dalam kondisi hamil.

"Takutnya ibunya lagi menyusui terus dikasi KB Pil, itu bisa kering asinya. Kasian nanti bayinya. Makanya kami sarankan pakai yang suntik 3 bulan. Jadi besok kami cek dulu tensinya, status kesehatan dan lainnya," katanya.

"Untuk pemeriksaan IVA, kami sarankan orangnya tidak dalam kondisi sedang haid karena organnya diperiksa," ungkapnya.

dr Evi menyampaikan untuk jangka waktu pemakaian KB tergantung jenis yang diberikan kepada akseptor.

Kalau suntik satu bulannya selama satu bulan jangka waktunya. Kalau suntik tiga bulannya per tiga bulan lagi baru suntik lagi.

"Kalau jenis IUD sampai 5 tahun. Untuk jenis Implan bisa sampai 3 tahun," imbuhnya.

Dia berharap, adanya layanan KB gratis itu dapat meningkatkan angka cakupan pengguna kontrasepsi. Sehingga itu meminimalisir persalinan.

"Kalau persalinan diminimalisir, anak yang sudah lahir status sosialnya lebih potensial untuk berkembang," pungkasnya.

Berita tentang Kutai Timur

Penulis Syifa'ul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved