Virus Corona di Bontang
Dukung Pemkot Bontang, Ketua IDI Sepakat Gunakan Rapid Antigen Ketimbang GeNose C19, Ini Alasannya
Keputusan Pemkot Bontang tak berminat menggunakan GeNose C19 sebagai alat deteksi dini Covid-19 dinilai tepat.
Penulis: Ismail Usman |
Zat ini bisa berupa protein, polisakarida, dan lain-lain.
Saat terinfeksi virus, tubuh secara alami akan merespons dengan mengeluarkan protein spesifik tertentu.
Baca juga: Luncurkan Program Disinfektan, Diskominfo Bontang Ajak Warga Ikut Berinteraksi Bahas Pemerintahan
Baca juga: Sebelum Mudik Dilarang, Dua Kapal Berangkat di Pelabuhan Lok Tuan Bontang, Cek Jadwalnya
Virus penyebab Covid-19 memiliki beberapa antigen yang sudah dikenali, seperti nukleokapsid fosfoprotein dan spike glikoprotein.
Tes swab antigen dapat melihat keberadaan antigen di dalam tubuh, sehingga bisa diketahui apakah seseorang sedang terinfeksi virus Covid-19 atau tidak.
"Ini cara kerjanya jelas, bisa mengenali virus. Namun pada kondisi orang tertentu ada juga yang enggak terbaca virusnya. Tapikan jarang," tuturnya.
Sementara, untuk cara kerja tes swab PCR ini mendeteksi materi genetik Virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Tes ini juga dapat mendeteksi fragmen virus, bahkan saat seseorang sudah tidak terinfeksi.
Teknologi PCR mampu melihat materi genetik virus dengan teknik amplifikasi atau perbanyakan.
Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 memiliki materi genetik yang memiliki rantai tunggal asam ribonukleat (RNA).
Pemeriksaan virus jenis ini dilakukan dengan mengubah RNA menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) yang memiliki rantai ganda.
Setelah diubah menjadi DNA, materi genetik tersebut diperbanyak lewat alat PCR.
Apabila mesin PCR mendeteksi adanya materi genetik Virus Corona, maka hasil tes dinyatakan positif Covid-19.
"Kalau pas tes antigennya menemukan hasil negatif tapi pasien punya gejala yang sama dengan penderita Covid-19, maka lanjut tes PCR," ucapnya.