Virus Corona di Balikpapan
Cegah WNA asal India Masuk ke Balikpapan, Walikota Rizal Effendi Waspadai Kapal Batubara
Pemerintah Kota Balikpapan tengah mewaspadai masuknya Warga Negara Asing (WNA) asal India.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
Selain itu, Dinas Kesehatan juga diminta untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap tenaga kesehatan yang menangani Covid-19, dalam penggunaan APD khususnya.
"Untuk kasus di Samarinda kita menunggu pemeriksaan Genotipe-nya. Mudah-mudahan hanya Covid-19 seperti biasa bukan varian baru," ucap Andi Sri Juliarty.
Warga India Jalani Karantina di Samarinda, Satgas Covid-19 Belum Dipastikan sebagai Imigran yang Eksodus ke Kaltim
Diberitakan sebelumnya, kedatangan Warga Negara Asing (WNA) asal India pasca lonjakan kasus Covid-19 diduga telah masuk ke Kalimantan Timur.
Hal tersebut masih ditelusuri oleh Satgas Covid-19 Kalimantan Timur (Kaltim).
Juru bicara Satgas Covid-19 M. Andi Ishak melalui sambungan telepon, Jumat (23/4/2021) sore pukul 17.30 mengatakan, ada beberapa warga asal India yang memang saat ini sedang menjalani karantina di rumah sakit Kota Samarinda.
Baca Juga: TERJAWAB Lokasi Habib Rizieq Kena Covid-19, Saksi Kasus Petamburan: Mengundang Pakai Pengeras Suara
Baca Juga: NEWS VIDEO 22 Pasien Covid-19 di India Tewas karena Oksigen Bocor, Rumah Sakit Dipenuhi Asap Putih
Namun ia belum dapat memastikan apakah itu imigran yang eksodus ke Samarinda.
"Yang ditemukan di Samarinda. Teman-teman dari Samarinda yang tahu. Menggunakan kapal batubara. Kemungkinan ABK-nya. Dikatakan warga eksodus. Kita belum bisa pastikan," ucap M Andi Ishak.
Jika memang itu adalah imigran tentu pemerintah pusat melakukan pengetatan pintu masuk dari luar negeri.
Bahkan seluruh negara menggunakan pesawat pun harus turun ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng harus melakukan pemeriksaan ketat.
"Sementara nasional nggak melarang asing masuk. Pintu masuk kan hanya dari Soekarno-Hatta saja, nggak ada penerbangan lain. Harus karantina dulu, paling tidak lima hari. Kalau lewat udara pasti sudah lewat sana (Soekarno-Hatta). Kalau lewat laut artinya sudah ada mekanisme. KKP punya (cara) screening mereka," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengeluarkan pendapat jika maraknya warga India melakukan eksodus ke Indonesia.
Bahkan WNA India itu telah tiba di Kota Samarinda.