Berita Nasional Terkini

Dari YouTube, Ayah Ini Tahu KRI Nanggala-402 yang Bawa Anaknya Hilang Kontak, Ada Permintaan Khusus

Dari YouTube, ayah ini tahu KRI Nanggala-402 yang bawa anaknya hilang kontak, ada permintaan khusus

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim/surya.co.id/david yohanes
Matroji Sudiarjo memegang foto anaknya yang merupakan awak KRI Nanggala-402 

TRIBUNKALTIM.CO - Misteri hilang kontak yang dialami kapal selam KRI Nanggala-402 akhirnya terjawab.

Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Yudo Margono mengatakan kapal selam berjuluk monster bawah laut itu karam di kedalaman 850 meter.

Karamnya KRI Nanggala-402 diketahui dari sejumlah komponen kapal ditemukan mengambang di sekitar lokasi hilang kontak.

Matroji Sudiarjo, yang mengetahui anaknya berlayar dengan kapal selam tersebut langsung menyampaikan permintaan khusus kepada kepala desa di tempat tinggalnya.

Matroji Sudiarjo (54) berharap anak sulungnya, Kelasi Satu (Mesin) Muhammad Faqihudin Munir (26) segera ditemukan.

Faqihudin adalah satu di antara awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di laut Bali.

Baca juga: Detik-Detik KRI Nanggala-402 Karam, Bukan Meledak, KSAL: Keretakan Besar Mulai Kedalaman 300 Meter

Baca juga: KABAR DUKA! Status Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam, TNI Temukan Benda Otentik, Ada Alat Salat

Matroji, warga Dusun Juranggangul RT 2 RW 1, Desa Pulotondo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung ini punya permintaan khusus pada kepala desanya.

Kepada Kepala Desa Pulotondo, Mawardi, ia meminta Faqihudin didoakan di setiap musala atau masjid.

“Saya mohon diumumkan di musala atau masjid, supaya mendoakan anak saya agar bisa cepat ditemukan,” ucap Matroji, Sabtu (24/4/2021), saat ditemui SURYA.CO.ID di rumahnya.

Matroji berkisah, anaknya selalu menghubungi setiap kali akan berlayar bersama KRI Nanggala-402.

Terakhir Faqihudin menelepon pada Senin (19/4/2021) lalu.

Putranya itu mengaku akan berlayar dari Surabaya menuju ke Bali.

“Kalau telepon pasti cerita mau berlayar ke mana, terus minta didoakan agar selamat,” ujar Matroji.

Sementara itu, Keluarga tahu kabar hilang kontak KRI Nanggala-402 dari tayangan YouTube.

Masih menurut Matroji, saat itu istrinya tengah memutar Youtube dan melihat berita KRI Nanggala-402.

Mengetahui kapal itu yang biasa diawaki oleh Faqihudin, meledaklah tangis keluarga ini.

“Begitu tahu Nanggala 402, la itu kan kapal anak saya.
Hari Rabu dan Kamis kemarin saya tidak bisa diajak ngomong (karena sedih),” ujarnya.

Kini Matroji lebih bisa menguasai emosinya dan berupaya mendoakan yang terbaik buat Faqihudin.

Ia mengaku memasrahkan semua kepada Allah yang mengendalikan alam.

Faqihudin diketahui sebagai alumni SMPN 3 Ngunut.

Selepas SMP ia melanjutkan di SMK Sore jurusan Otomotif.

Setelah masuk TNI AL, dia sekolah khusus kapal selam dan memegang bagian mesin, seperti jurusannya saat sekolah.

Ada dua warga Kecamatan Ngunut di dalam Kapal Nanggala 402.

Selain Faqihudin, ada pula Sertu (Ttu) Ardi Ardiansyah (25), warga Dusun Jenon, Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut.

Baca juga: Video Viral, Lettu Imam Adi, Awak KRI Nanggala-402 Sempat Dihalangi Anaknya saat Hendak Pergi Tugas

Ardi diketahui baru empat bulan menikah.

“Terakhir Ardi pulang 4 April kemarin bersama istrinya,” ucap pamannya, Marjuni.

Keterangan KSAL

Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menduga badan kapal selam KRI Nanggala-402 mengalami keretakan besar.

Sehingga turun hingga 800 meter di bawah permukaan laut.

Yudo menyebut keretakan ini memang dimungkinkan terjadi, mengingat kedalaman 700-800 meter di bawah permukaan laut punya tekanan yang kuat.

"Tentunya dengan peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan karena memang terjadi tekanan kedalaman yang sampai 700-800 meter.

Tentu ini akan jadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," kata Yudo dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Bukti keretakan diperkuat pula dengan adanya sejumlah kepingan dan barang milik KRI Nanggala yang naik ke permukaan.

Setidaknya ada 5 jenis barang atau komponen yang ditemukan oleh tim SAR, dan diyakini kuat sebagai bukti otentik milik KRI Nanggala.

Temuan itu antara lain, kepingan pelurus tabung torpedo berwarna hitam, kepingan pembungkus pipa pendingin, satu botol grase pelumas periskop kapal selam, potongan kecil spon - spon penahan panas, serpihan alas salat para ABK dan minyak solar di dalam botol yang diambil dari permukaan laut.

"Sehingga barang - barang ini terbukti keluar yang mana ini sebenarnya ada di dalam.

Apalagi backbone penahan pelurus torpedo shoot ini sampai bisa keluar, berarti terjadi keretakan yang besar," tegas Yudo.

Yudo menampik bila disebut terjadi ledakan pada KRI Nanggala-402.

Sebab sonar tidak mendeteksi adanya ledakan.

Selain itu, barang - barang yang muncul ke atas permukaan laut hanya beberapa.

Sehingga ia menyimpulkan KRI Nanggala nihil ledakan.

"Jadi bukan ledakan, kalau ledakan sudah ambyar semuanya.

Baca juga: Penjelasan Kapuspen TNI soal KRI Nanggala 402 yang Disebut sudah Ada Kontak, Belum Cukup Bukti

Ini retakan, jadi secara bertahap pada bagian tertentu mulai turun terjadi fase dari kedalaman 300, 400, 500 terjadi keretakan.

Karena kalau ledakan pasti terdengar di sonar.

Jadi bukan ledakan tapi lebih kepada keretakan," pungkas dia.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul Anaknya Ada di KRI Nanggala, Matroji Minta Faqihudin Didoakan di Seluruh Masjid Desa Pulotondo , https://www.tribunnews.com/regional/2021/04/24/anaknya-ada-di-kri-nanggala-matroji-minta-faqihudin-didoakan-di-seluruh-masjid-desa-pulotondo?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved