Berita Samarinda Terkini

Kisah Tim SAR Gabungan Evakuasi Pria di Samarinda yang Menetap pada Tebing Tinggi 10 Meter

Aksi itu juga dilakukan bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, unsur SAR gabungan lain, petugas medis 112

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
PERTOLONGAN - Saat Tim SAR Gabungan mengevakuasi pria sakit menggunakan tandu medis dan membawa kerumah pada Jumat (23/4/2021) siang. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

Keseharian jadi Pengamen

Sehari-hari, lanjut Hj. Mursyidah, Reza bekerja sebagai pengamen jalanan, digubuk yang di tempat dia bernaung ditemukan sebuah gitar.

Dan menjelaskan bahwa pasien masih berada di RSUD IA Moeis dan tengah menjalani perawatan intensif. 

"Saya termasuk ikut membawa ke rumah sakit, kemarin saya tanya bisa jawab namanya selebihnya hendak bertanya tanggal lahir dan nama orang tuanya," sebutnya, Sabtu (24/4/2021). 

Baca Juga: NEWS VIDEO 15 Hari Operasi Pekat, 1051 Botol Miras Disita dan Dimusnahkan Polresta Samarinda

Baca Juga: Imam Besar Islamic Center Samarinda Fachruddin Wahab Tutup Usia, Gubernur Kaltim: Mari Kita Doakan

Maksud petugas TKSK ini jika memang mengetahui data dirinya akan dibuatkan identitas, mengingat tak ada satupun tanda pengenal melekat dibajunya ataupun ditempatnya bermukim 

"Kalau tahu kan bisa kita buatkan KTP dan KK, tidak punya identitas sama sekali," ucap Hj. Mursyidah.

Kondisi Reza yang sangat lemas kemarin, membuat Hj. Mursyidah bertanya pada dua orang rekannya yang terkadang bertemu.

PERTOLONGAN - Saat Tim SAR Gabungan mengevakuasi pria sakit menggunakan tandu medis dan membawa kerumah pada Jumat (23/4/2021) siang kemarin. TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY
PERTOLONGAN - Saat Tim SAR Gabungan mengevakuasi pria sakit menggunakan tandu medis dan membawa kerumah pada Jumat (23/4/2021) siang kemarin. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY)

Dua orang yang tidak mau disebut namanya in, menjawab pertanyaan dokter perihal sakit yang diderita, yang akhirnya diketahui sejak 10 hari terakhir.

Jadi tidak bisa diajak ngomong banyak (pasien), dalam kondisi tidak bisa bangun, buang air kecil dan besar di gubuk. Itu dibersihkan perawat juga kemarin.

"Setelah itu lalu saya tanya ke pendaftaran RSUD IA Moeis, jadi menulis nama pasien dan sudah koordinasi dengan adminnya (untuk dirawat)," jelas Hj. Mursyidah.

"Artinya akan dirawat, dan ada laporan dari 112, lalu saya lapor kepada Kepala Dinsos Kota Samarinda (untuk biaya perawatan dan pengobatan)," sambungnya.

Selebihnya jikalau Reza sudah bisa diajak berkomunikasi, nanti pihak Dinsos Kota Samarinda melalui TKSK Samarinda Seberang akan membuatkan identitas sementara untuknya.

"Kalau temannya tidak tahu darimana, hanya bertemu di Samarinda, tetapi memang luar daerah sini semua (termasuk temannya). Temannya ngomong berkeyakinan Nasrani, jadi tidak ada cerita juga terkait keluarga atau orang tua," ungkap Hj. Mursyidah kembali.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved