Abrasi Sungai di Samarinda
BREAKING NEWS Tepi Sungai Bawah Jembatan Mahkota 2 Samarinda Abrasi, Satu Orang Tenggelam dan Hilang
Tepatnya di bawah Jembatan Mahkota Dua RT 22 Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tepatnya di bawah Jembatan Mahkota Dua RT 22 Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, terjadi abrasi.
Lokasi persisnya ada di tepi Sungai Mahakam yang berakibat pada longsornya material tanah, sekitar pukul 12.51 Wita, Minggu (25/4/2021) hari ini.
Rupanya saat kejadian longsor itu, terdapat dua orang yang sedang duduk memancing didekat pinggir sungai, tak jauh dari area longsor.
Baca Juga: Sebagian Rumah Penduduk di Pesisir Muara Tunan Terancam Tergerus Abrasi
Baca Juga: Manfaat Pohon Bakau Bagi Warga Desa Muara Adang Paser, Tahan Abrasi Sampai Buat Nyamuk Senang
Aan Ariyadi (22) korban yang terbawa oleh material tanah longsor, sedangkan Galih Sandi Saputra (22) ialah saksi sekaligus korban selamat dari peristiwa ini.
Keduanya diketahui bertemoat tinggal di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Mancing dari jam 8.30 WITA pagi tadi. Teman (korban) datang jam 12.00 WITA mau ikut memancing, lalu tidak lama tiba-tiba longsor.
"Longsor itu nggak lama dari dia datang," ucap Galih Sandi Saputra saat ditemui dilokasi, Minggu (24/4/2021) siang.

Dilanjutkannya, temannya yang terkena longsor ini terjatuh ke sungai Mahakam dan sempat timbul, namun hanya sebentar.
"Kena longsor jatuh ke Sungai. Sempat timbul awalnya, tapi tenggelam lagi. Saya sempat minta tolong, habis itu ke pinggir telpon keluarganya," ungkap Galih Sandi Saputra.
Baca Juga: Abrasi Pantai Diduga Jadi Penyebab Puluhan Tumbuhan Mati di Pantai Nirmala Balikpapan
Baca Juga: Abrasi Robohkan Tiga Bangunan, Samsuddin Pilih Bertahan di Bagian Rumah yang Tersisa
Saat ini, pencarian terhadap rekannya tersebut masih diupayakan.
Terlihat Tim Search And Rescue (SAR) gabungan dari berbagai instansi terkait dan relawan gabunga Kota Samarinda sudah berada di lokasi kejadian.
BPBD akan Lakukan Pemetaan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda yang hadir di lokasi longsor juga ikut memetakan.
Hal ini dilakukan sebelum tim SAR gabungan melakukan penyisiran satu orang pemancing yang hilang usai terjadi abrasi dan longsor di sekitar proyek intake Perumdam Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Persis dibawah Jembatan Mahkota Dua RT22 Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.
Melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Ifran saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa, sekitar pukul 13.00 Wita, pihaknya mendapatkan laporan.
Baca Juga: VIDEO - Gara-gara Abrasi, Warga Takut Berenang di Pantai Ini
Baca Juga: Tekan Abrasi, 3.000 Bibit Mangrove Ditanam di Pantai Kenyamukan
Bahwa terjadi abrasi atau tanah longsor di Tepi sungai Mahakam tepatnya di sisi Samarinda Seberang.
Dan dikabarkan bahwa ada satu orang pemancing warga Kecamatan Palaran, yang ada disekitar tanah longsor.
"Untuk korban diketahui dua orang pemuda yang saat kejadian (abrasi) sedang memancing, satu orang sempat menyelamatkan diri dan satu lainnya terbawa tanah ke sungai," jelas Ifran, Minggu (25/4/2021).
"Diketahui korban pria sekitaran usia 23 tahun," imbuhnya.
Baca Juga: Pembangunan Coastal Road Tak Akan Sebabkan Abrasi
Baca Juga: Pantai Manggar Balikpapan Terancam Abrasi
Langkah selanjutnya, kata Ifran, pihaknya akan berkoordinasi dengan Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda, kepolisian dan tim SAR gabungan lain termasuk relawan untuk dilakukan pemetaan lokasi.
"Nanti juga kita lakukan karena tanah sampai saat ini tanah masih bergerak," tegasnya.
Baca Juga: Atasi Abrasi Tanjung Aru, Gubernur Kaltara Temui Kepala BNPB Ajukan Proposal Penanganan 4 Sektor Ini
Pihaknya juga mengutamakan keselamatan unsur SAR gabungan yang ikut dalam pencarian satu orang korban ini.
"Karena kita juga mengutamakan keselamatan, dan mengatur langkah selanjutnya," pungkasnya.
Penulis M Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo