Ramadhan 2021
Pedagang Takjil di Berau Ini Pekerjakan 13 Karyawan, Tiap Hari Raup Omzet Rp 10 Juta
Bulan suci Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Tak hanya itu, berbagai tradisi di bulan Ramadhan pun dilakukan umat muslim saat melaksanakan puasa, s
Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Bulan suci Ramadhan adalah bulan penuh berkah.
Tak hanya itu, berbagai tradisi di bulan Ramadhan pun dilakukan umat muslim saat melaksanakan puasa, salah satunya adalah ngabuburit mencari takjil.
Sebagian orang pun memanfaatkan peluang tersebut untuk mencari rezeki di bulan penuh berkah ini, jadi tidak heran banyak pedagang takjil musiman di pinggir jalan hingga di Pasar Ramadhan.
Baca juga: Larangan Mudik Diperketat, Bandara Kalimarau Berau tak Berdampak Signifikan pada Jumlah Penumpang
Baca juga: Wakil Bupati Berau Minta Warga Patuhi Prokes Selama Ramadhan, tak Ingin Ada Klaster Baru
Berjualan takjil tentu merupakan berkah tersendiri bagi para pedagang musiman tersebut.
Mereka mampu memperoleh omzet tambahan untuk membantu perekonomian keluarga, apalagi pada masa pandemi Covid-19 saat ini, seperti usaha dadakan Iin Parlina, warga Kecamatan Samabaling, Kabupaten Berau.
Saat bulan Ramadhan tiba, Iin bersama suaminya yang merupakan sopir travel harus banting setir berjualan takjil.
Usaha yang digelutinya sejak tahun 2004 silam ini, diakuinya, mampu membantu perekonomian keluarganya dengan menghasilkan omzet besar dengan Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per hari.
"Profesi saya sebagai sopir travel, jika bulan puasa begini saya bantu istri jualan takjil di Pasar Ramadhan di halaman Masjid Agung," ujar Bahri, suami Iin Parlina, Senin (26/4/2021).
Iin Parlina mengungkapkan rasa syukurnya atas usaha yang ditekuninya itu.
Ia membangun usahanya dari bawah hingga kini berkembang dan mampu mempekerjakan belasan orang.
"Dulu hanya berdua dengan suami, kini alhamdulillah bisa mempekerjakan tetangga dan keluarga. Saat ini saya dibantu 13 karyawan karena kue yang dibuat juga cukup banyak. Setidaknya berbagi rezeki kita di bulan Ramadhan," tutur Iin.
"Omzet selama bulan Ramadhan mencapai Rp 300 juta rupiah. Itu penghasilan kotor dan upah untuk karyawan. Omzet besar karena produksinya juga lumayan," imbuhnya.
Produksi pembuatan kue usaha rumahan Iin cukup besar.
Bahan yang dibutuhkan juga sangat banyak hingga menghabiskan puluhan kilogram tepung terigu dan gula pasir setiap hari.
Takjil yang dijual aneka kue basah dan gorengan, seperti katarisala, bolu peca, sikaporo, bingka, puding, lumpia dan lain-lain.
Baca juga: Nekat Mudik Lebaran, Satlantas Polres Berau Akan Paksa Putar Balik
Baca juga: NEWS VIDEO Antisipasi Kekurangan Stok Darah, PMI Berau Jemput Bola
"Harganya mulai Rp 10 ribu rupiah hingga Rp 35 ribu rupiah per porsinya," ujarnya.
Sementara itu, rasa syukur juga diungkapkan Dedy Ramhmadanur, salah satu karyawan Iin.
Dedi yang berprofesi sebagai kuli bangunan telah ikut membantu Iin jualan takjil sejak tahun 2004.
"Saya sudah lama ikut dengan ibu Iin. Saya bekerja sebagai kuli bangunan, tapi kalau bulan puasa saya ikut kerja di tempat ibu Iin jualan takjil," tutur Dedy.
"Alhamdulillah ada penghasilan tambahan di bulan Ramadhan dan semoga saja pandemi Covid-19 segera berakhir agar kita semua dapat beraktivitas normal kembali," ucapnya.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Rahmad Taufiq