Berita Tarakan Terkini

Potensi Wisata Sejarah dan Budaya di Tarakan, Walikota Khairul Siapkan Perawatan dan Pemugaran

Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara saat ini memiliki banyak situs sejarah dan lokasi wisata yang bisa berpotensi menarik wisatawan

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Walikota Tarakan dr. Khairul, M.Kes saat mengunjungi beberapa lokasi situs dan bunker, Sabtu (24/4/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara saat ini memiliki banyak situs sejarah dan lokasi wisata yang bisa berpotensi menarik wisatawan.

Tercatat ada enam situs sejarah yang tersebar di beberapa wilayah di Kota Tarakan.

Di antaranya Situs RSUD Tarakan, Situs Kampung Satu, Situs Peningki Laid, Situs Karoengan Pantai, Situs Bandara, Situs Juata Laut.

Baca Juga: Plaza Balikpapan Ajak Ngabarin, Menunggu Berbuka Puasa Ramadhan Sambil Berwisata Lengkap

Baca Juga: Obsesi Wisata Pertanian di Ibu Kota Negara, Desa Bangun Mulyo Penajam Tanam 2 Ribu Bibit Kelengkeng

Enam situs ini dinilai Walikota Tarakan memiliki potensi menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Tarakan.

Dibeberkan Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes juga ada Bunker Kesbangpol, pelabuan Jepang yang menjadi peninggalan masa penjajahan Jepang di Kota Tarakan.

"Jadi kan bukan hanya sejarah tapi juga kan destinasi wisata. Yang selama ini kita punya potensi, nanti kita akan kembangkan karena memang di Tarakan itu, selain potensi wisata alam juga potensi wisata sejarah dan budaya," beber dr. Khairul, M.Kes

Dalam dua hari kunjungannya, ia mengakui baru pertama kali mengeskplor potensi wisara di Tarakan.

Dari kunjungannya pada Sabtu (24/5/2021) dan Minggu (25/5/2011), nanti ke depannya ia akan memasukkan dalam program kerja dan akan mendiskusikan terkait bagaimana potensi pengembangan ke depannya.

"Ini sedang dipikirkan bagaimana pengelolaannya dengan baik agar bisa menarik didatangi orang. Nanti kita kemas bagaimana menjadi objek wisatan yang menarik," urainya.

Baca Juga: Coastal Bay Boulevard, Wisata Tepi Laut Terbaru di Balikpapan

Baca Juga: Wisata Alam di Samarinda, Bukit Selili Berikan Lokasi Asyik Berkemah, Disuguhkan Sungai Mahakam

Ia melanjutkan, ada pun misalnya setelah menyambangi bunker di Kelurahan Mamburungan, ia memiliki planning untuk mengemas peninggalan ini menjadi bernilai dan dikenal banyak orang.

Menurutnya langkah awal yang bisa dilakukan di antaranya sejarah asal-muasal bunker harus jelas.

"Supaya menarik sudah harus ada cerita yang ada di dalam bunker itu. Kemudian juga mungkin ada penerangan," bebernya.

Bahkan jika dimungkinkan ada potensi untuk dikembangkan menjadi kafe bunker dengan posisi yang tepat. Sehingga ini bisa menjadi menarik jika bisa dikemas dengan baik.

"Tentu tidak mengubah bentuk, tidak mengubah dan mengganggu keaslian cagar budaya itu. Itu sedang kita lakukan dan tentu ini akan didiskusikan dengan Dinas Pariwisata sebagai intansi yang bertangung jawab," jelasnya.

Baca Juga: Mentawir Penajam Paser Utara jadi Desa Wisata Satu-satunya di Kalimantan Timur

Baca Juga: Wisata Pantai Monpera Balikpapan, Pengunjung Menikmati Ombak meski Masih Pandemi Corona

Ia melanjutkan ke depan harus ada pengembangan berikutnya yang bisa membuat peninggalan bersejarah lebih menarik dan lebih objektif.

"Kan selama ini kan kesannya terbengkalai dan tidak dirawat baik. Saya kira anggarannya juga tidak begitu besar memakan biaya, bisa dari DAK," lanjutnya.

Selain wisata sejarah juga lanjutnya ada potensi wisata alam dan budaya yang bisa dikemas untuk dikunjungi nantinya.

Seperti Kawasan Wisata Ladang, Kawasan Wisata Markoni, Kawasan Wisata Berkampung, Agro Wisata Karoengan, Wisata Kebun Anggrek, Bumi Perkemahan, Kawasan Wisata Lingkas Ujung, Kawasan Wisata Berlabuh, KKMB, Wisata Embung Persemaian, Museum Rumah Bundar Flora dan Fauna. 

Gandeng Investor untuk Membangun

Berita sebelumnya. Pembangunan Kawasan Pantai Amal tahap dua saat ini masih terus berproses.

Seperti diketahui untuk tahap kedua, pengerjaan lahan sepanjang 2,2 kilometer.

Dikatakan Walikota Tarakan dr Khairul, untuk tahap kedua, pembangunan ditarget selesai tahun 2022.

Lokasi pembangunannya di sepanjang Pantai Amal Lama.

Baca juga: Kawasan Pantai Amal Ditarget Juli Selesai, Desember Bisa Soft Launching Bersamaan HUT Tarakan

Baca juga: Distributor di Tarakan Bantah Dugaan Repacking, Akui Gula Dikonsumsi Pribadi dan Tak Dijual Bebas

"Sementara proses berjalan. Jadi kalau kita lihat sekarang di Pantai Amal Lama di ujung sana itu ada pedestrian itu sudah masuk tahap dua," ujarnya.

Termasuk pula, lanjut dr Khairul, nanti akan dibuatkan jalan lingkungan.

"Sekarang ada jalan lingkungan, kita bikin dan nanti ditutup pagar sehingga masyarakat kita akan buatkan jalan alternatifnya," beber dr Khairul.

Dengan pembangunan jalan tersebut, memberikan akses supaya masyarakat masih bisa tetap beraktivitas sembari menunggu pembangunan selesai.

"Karena ini nanti pasti kita tutup. Tidak bisa sembarangan masuk lagi. Jalan alternatifnya itu masuk bagian dari project ini. Dan itu sedang berjalan. Semoga di 2022 kita tidak ada halangan dan semua bisa sesuai rencana kita bisa selesai dan tahap 1 dan 2 itu bisa dipakai," ucapnya penuh harap.

Lebih lanjut ia menjelaskan tahap ketiga kawasan wisata Pantai Amal.

Rencananya pihaknya akan melibatkan investor dalam hal rencana pembuatan kondominium dan hotel atau kondontel.

Tahap tiga direncanakan dibantu penganggarannya dari pihak ketiga atau investor.

Selain kondontel, ditarget akan dibuat waterpark seperti waterboom, dan tempat bermain.

Soal kondontel menggunakan pihak swasta, pihaknya sudah menyiapkan lahan dengan luasan enam hektare.

"Di sana nanti dipersiapkan untuk kondontel," bebernya.

Selanjutnya, tahap keempat atau tahap terakhir direncanakan akan dibangun masjid terapung.

Lokasinya rencananya 200 meter di depan pantai.

Anggarannya pun tentu bukan dari APBD, melainkan dari bantuan luar.

"Mudah-mudahan dapat bantuan seperti negara Arab Saudi," katanya.

Ia menambahkan, adapun calon investor saat ini, katai Khairul, sudah ada beberapa yang melakukan komunikasi dengan pihaknya.

"Sudah ada yang ke kita komunikasi dan tahapannya saat ini persiapan negosiasi dan sebagainya karena ini difasilitasi Kementerian Pariwisata," tuturnya.

Dia menambahkan karena domain Kementerian Pariwisata yang menjadi fasilitator, belum ada progres lanjutan sampai saat ini lantaran terkendala pandemi.

"Situasi pandemi sehingga pertemuannya tertunda. Namun saya kira, dengan sektor 1 dan sektor 2 nanti sudah selesai sudah bisa digunakan juga sudah bagus. Dengan ditambah sektor tiga ataupun tahapan tiga dan empat nanti akan lebih bagus lagi," ucapnya. 

Berita tentang Tarakan

Berita terkait Wisata Budaya

Penulis Andi Pausiah | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved