Berita Nasional Terkini

Kapal Selam KRI Nanggala 402 Ditembak Kapal Asing, TNI AL Bantah! Anggap Berlebihan, tak Ada Ledakan

Kapal selam KRI Nanggala 402 ditembak kapal asing, TNI AL bantah! anggap berlebihan, tak ada jejak ledakan.

Kolase TribunKaltim.co/IST
KRI Nanggala 402 - Kapal selam milik TNI AL ditemukan dengan kondisi terbelah menjadi tiga bagian, hal ini dinilai mirip seperti kapal selam Argentina, ARA San Juan 

TRIBUNKALTIM.CO - Spekulasi kapal selam asing menembak KRI Nanggala 402 muncul belakangan ini.

Namun hal tersebut langsung dibantah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut ( TNI AL).

Pihak TNI AL menyatakan bahwa spekulasi tersebut berlebihan.

Mereka menyatakan tak ada jejak ledakan sama sekali di lokasi kejadian.

Bahkan sebelum KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak, ia masih berada di perairan bersama kapal-kapal lain yang memiliki sistem sonar.

Pun apabila terjadi penembakan atau ledakan di dalam air, tidak perlu sonar, kapal-kapal di atas air pasti bakal merasakan.

Sementara dari keterangan yang dihimpun tim evakuasi dan penyelidik tenggelamnya KRI Nanggala 402, semua kapal di radius terdekat dari titik hilangnya kapal selam mengaku tak melihat atau merasakan adanya ledakan.

Baca juga: TERJAWAB Gara-gara Ini Kapal Selam KRI Nanggala 402 Terbelah jadi 3 Bagian, Bukan Karena Ledakan

Dulansir Tribunnews.com TNI Angkatan Laut menepis isu liar yang menyebutkan Kapal Selam KRI Nanggala 402 tenggelam karena diserang kapal asing.

Asrena KSAL Laksamana Muda TNI Muhammad Ali menegaskan, bahwa isu tersebut tidak benar dan berlebihan.

Hal itu disampaikan Laksamana Muda Muhammad Ali saat konferensi pers di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/4/2021).

"Kapal asing lewat ini saya rasa berlebihan, kemudian ditembak oleh kapal selam asing lah," tegas Muhammad Ali.

Ali menjelaskan, pada saat peristiwa KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan utara Pulau Bali, terdapat banyak Kapal yang berada disekitar lokasi itu.

Baca juga: NEWS VIDEO Prabowo Subianto Terpukul, Saudaranya Jadi Korban KRI Nanggala-402

Baca juga: UAS Mau Nikah Lagi, Unggahan Istri Pertama Ustaz Abdul Somad No Debat: Dunia Ini Panggung Sandiwara

Terlebih, Kapal-kapal tersebut dilengkapi teknologi sonar yang mampu mendeteksi jika ada gelombang suara bawa air.

"Jadi gini, pada saat kejadian itu ada banyak kapal atas air di sana dan kapal atas itu mempunyai sonar. Kalau ada ledakan pasti terdengar oleh sonar. Bahkan oleh telinga mata pun bisa terlihat di bawah air itu akan naik ke atas sedikit," kata Ali.

Selain itu, pihaknya juga memastikan bahwa kapal-kapal yang berada disekitar lokasi pasti mendeteksi adanya ledakan bawah air.

"Tidak ada ledakan pada saat kejadian. Itu dari pengamatan kapal-kapal yang ikut latihan bersama KRI Nanggala kemarin," jelasnya.

Baca juga: KABAR DUKA! Status Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam, TNI Temukan Benda Otentik, Ada Alat Salat

Sempat Kirim Isyarat Tempur

Penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 masih jadi misteri.

Sampai saat ini belum diketahui pasti apa yang menyebabkan kapal sekam buatan Jerman itu tenggelam.

Namun fakta di lapangan yang didapat tim pencari KRI Nanggala memastikan kapal selam itu tak mengalami gangguan mati listrik atau black out.

Lantaran sebelum hilang kontak, KRI Nanggala 402 sempat mengirimkan isyarat tempur kepada kapal penjejak Kopaska.

Kapal Kopaska saat itu berjarak sekira 50 meter dari kapal selam KRI Nanggala 402.

Hal itu diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam keterangan pers.

Apa yang sebenarnya dihadapi KRI Nanggala 402 sebelum hilang? cek dalam artikel ini.

Baca juga: LANGSUNG BISA Link Baru Daftar Penerima BLT UMKM Tahap II 2021, Cair Rp1,2 Juta, Klik banpresbpum.id

Kini setelah pencarian selama 72 jam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam.

Status tenggelam itu dikeluarkan setelah melihat sejumlah bukti yang ditemukan di perairan.

Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono meyakini kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali pada Rabu (21/4) kemarin tidak mengalami blackout atau mati listrik total.

Sebelum dinyatakan hilang dan kini tenggelam, kapal itu sempat menyampaikan isyarat-isyarat tempur beberapa saat sebelum mereka menyelam, lalu tenggelam.

”Isyarat-isyarat peran tempur, peran menyelam itu masih bisa terdengar dari kapal penjejak Kopaska yang berada di jarak 50 meter,” kata Yudo saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/4/2021).

Baca juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Sejumlah Barang yang Ditemukan, Daftar Nama Penumpang & Awak

Baca juga: UPDATE TERBARU Cara Tukar Kode Redeem FF Minggu 25 April 2021, Klaim Kode Free Fire, Dapatkan Hadiah

Dengan adanya isyarat seperti itu, Yudo meyakini kapal tidak mengalami blackout. Artinya, sistem kelistrikan dari kapal masih menyala.

Yudo kemudian menjelaskan jika kapal tak lagi berstatus black out, maka cadangan oksigen di KRI Nanggala-402 itu bisa bertahan hingga lima hari.

”Saya sampaikan 72 jam ketika kapal black out. Tapi kalau tidak black out, kalau ada listrik, [cadangan oksigen] bisa sampai lima hari," ungkapnya.

Masalahnya, kata dia, tim penyelamat belum bisa memastikan status kelistrikan KRI Nanggala-402, terutama setelah temuan serpihan komponen dan barang-barang dari dalam kapal.

”Kita tidak bisa lihat apakah dia black out atau enggak. Soalnya pas [kapal] masuk air [pada Rabu dini hari] lampunya masih nyala. Namun demikian kalau saat menyelam itu black out, kemampuan hanya 72 jam," tuturnya.

Yuda menyatakan tidak ada ledakan pada kapal selam pabrikan Jerman itu.

"Bukan ledakan. Kalau ledakan pasti sudah ambyar semuanya," kata dia. Yudo mengatakan, kapal mulai mengalami keretakan saat mencapai kedalaman 300-500 meter.

Baca juga: Risiko Tinggi, Ini Kesulitan yang Dihadapi Tim, KRI Nanggala-402 Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter

Apabila terjadi ledakan, maka akan terdengar oleh sonar.

"[Kapal tenggelam] ini karena [mengalami] retakan secara bertahap di bagian tertentu. Saat dia mulai turun pasti terjadi fase-fase mulai dari kedalaman 300, 400, 500 [meter]. Ini kalau ledakan pasti akan terdengar. Di sonar pasti terdengar menurut saya. Jadi bukan ledakan tapi keretakan," kata dia.

Sementara itu Panglima TNI Hadi Tjahjanto menyebut ada kemungkinan kapal selam itu sudah kemasukan air. Namun, menurut dia, masih ada ruang-ruang tidak bisa dimasuki air seandainya kru sempat menyekat kompartemen kapal selam yang sudah bocor.

"Masuk air kemungkinan ada. Tapi ada kemungkinan ada bagian kabin yang air enggak masuk," kata Hadi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TNI AL Bantah Isu Liar yang Sebut KRI Nanggala Tenggelam karena Ditembak Kapal Asing, 

Editor: Muhammad Fachri Ramadhani

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved