Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Wali Kota Bontang Basri Rase, Atasi Banjir Libatkan ITS, Pernah Dipakai Bu Risma

Pemkot Bontang juga memfokuskan perhatian untuk mengatasi banjir yang kerap merendam kota ini setiap kali musim hujan.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUN KALTIM
Wali Kota Bontang Basri Rase (tengah) bersama Wakil Pemimpin Umum Tribun Kaltim Ade Mayasanto dan Business General Manager MB Erika Oktoviani usai diwawancarai. 

Semua di rumah tidak ada yang tersisa. Hanya saya terakhir. Istri terpapar di rumah sedang ramai. Saat itu masih penghitungan suara.

Biasalah kalau perempuan itukan kalau ketemu rasanya kurang kalau tidak cipika-cipiki.

Mengenai penanganan persoalan banjir di Bontang?

Kemarin waktu saya ke Banyuwangi. Itu kota dengan pelayanan publik terbaik.

Hari libur pun tetap dilayani kalau orang perlu aparatnya datang. Salah satu tempat favorit saya adalah Banyuwangi.

Banyuwangi adalah kota dengan pelayanan publik yang luar biasa. Bahkan tanpa melapor pun, di sana kita langsung disambangi. Termasuk kantor camat terbaik se-Indonesia ada di Banyuwangi.

Sepulang dari sana, saya diceritakan oleh teman, bahwa dulu Surabaya adalah kota banjir.

Kemudian Ibu Risma pun berhasil menuntaskan banjir dengan melibatkan tim dari ITS.

Sehingga saya pun bertemu dengan tim mereka. Karena mereka ini ahli tata kota, ahli banjir, dan jalan.

Karena merasa belum puas, saya pun minta untuk langsung kunjungan ke lapangan. Dari hulu maupun hilir.

Pengendalian banjir tidak boleh secara parsial, harus menyeluruh. Ternyata tidak semua alur air pun relevansinya sama, bahkan bisa menurun.

Contoh saluran primer, bisa lebih tinggi daripada saluran sekunder maupum tersiernya. Kemudian caranya agar sama rata dengan sistem pompanisasi seperti di Semarang.

Kedua, salah satu kendala kota saat ini ialah pembebasan lahan untuk membangun drainase dan polder pengendali banjir. Cara mengatasinya seperti di Surabaya dengan memperluas drainase.

Pemerintah saat ini lebih banyak memperbaiki jalan daripada jalan air. Terkesan tertutup dan air tidak jalan.

Di Surabaya ada drainase yang sama dengan di Bontang, lebarnya tiga meter. Drainase ini sebagai fungsi saluran air sekaligus tempat menampung air.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved