Berita Nasional Terkini

Sempat Berkelit Terlibat Baiat ISIS di Makassar, Munarman Kini Ditangkap Densus 88, Dibela 40 Lawyer

Sempat berkelit terlibat baiat ISIS di Makassar, Munarman kini ditangkap Densus 88, dibela 40 pengacara atau lawyer.

Istimewa
Munarman ditangkap di kediamannya di Klaster Lembah Pinus, Perumahan Modern Hill, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan 

TRIBUNKALTIM.CO - Pentolan eks Front Pembela Islam atau FPI, Munarman dibekuk Densus 88.

Munarman diduga terlibat dalam jaringan teroris di Indonesia.

Sebelumnya, Munarman sempat berkelit saat dikonfirmasi media soal dugaan keterlibatannya dalam baiat ISIS di Makassar.

Munarman mengaku tak sengaja hadir dalam kegiatan baiat tersebut.

Kendati demikian saat ini Munarman harus menjalani proses hukum, usai Densus 88 menangkapnya pada Selasa (27/4/2021).

Baca juga: HASIL Liga Champions, Petaka Menit 78 PSG Kalah Menyakitkan, Kena Comeback Man City, Ini Pahlawannya

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Resmi Nikah Lagi, Ternyata Hal Ini yang Buat UAS Tertarik Pinang Fatimah Az Zahra

Anggota tim kuasa hukum Munarman, Aziz Yanuar mengatakan dalam surat penangkapan tertera keterangan diduga keterlibatan Munarman dalam jaringan teroris.

Di mana tercantum bahwa Munarman diduga terlibat kegiatan baiat terorisme di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 2015 silam.

"Kalau saya enggak salah ya, saya baca baiat di Makassar saja," tuturnya.

Namun menurut Keterangan Polri dalam keterangan pers, Munarman terkait dalam kegiatan baiat terorisme di UIN Jakarta, dan Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Dikutip dari TribunJakarta.com, kini eks aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri.

"Sudah tersangka, tapi suratnya (penetapan tersangka) kita tidak terima. Karena di suratnya tanggal 20 (April), sedangkan kemarin kita terima tanggal 27 (April)," kata Aziz di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (28/4/2021).

Aziz Yanuar mengaku tidak mengingat pasti pasal yang disangkakan kepada Munarman.

Hanya bahwa pasal yang disangkakan kepada Munarman memiliki ancaman hukuman lebih dari 5 tahun dan terkait UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Penangkapan

Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman ditangkap di kediamannya Perumahan Bukit Modern, Tangerang Selatan, Selasa (27/4/2021) sekira pukul 15.30 WIB.

Ketua RT 1 RW 13 Kelurahan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Kiekid Wirawandika menyebut saat penangkapan istri dan anak-anak Munarman ada di rumah.

"Ada keluarga beliau lengkap, anak istri lengkap, saya temui, saya izin juga masuk ke rumahnya. Beliau ada semua di rumah," kata Kikied di Gerbang Perumahan Modern Hill Pamulang pada Selasa (27/4/2021).

Diberitakan Tribunnews sebelumnya polisi membawa sekitar 60 hingga 70 barang dari rumah Munarman.

Yakni buku-buku, handphone, dan beberapa flashdisk.

Diterangkan Kikied, proses penangkapan tersebut membutuhkan waktu sekira 15 sampai 20 menit.

Sementara dari video penangkapan yang beredar, tampak banyak warga yang menyaksikan.

Saat ditangkap Munarman tampak memakai gamis berwarna putih dan memakai sarung ketika ditangkap.

Kedua tangannya juga tampak diborgol petugas.

Dalam rekaman 22 detik itu, Munarman sempat menolak dibawa petugas berseragam lengkap.

Sembari digelandang petugas, dia menyatakan penangkapan tersebut tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Namun petugas tetap membawa Munarman menuju mobil tahanan.

"Ini tidak sesuai hukum. Ini seharusnya..," kata Munarman dan ucapannya terputus karena digelandang petugas menuju mobil.

Baca juga: Puslabfor Identifikasi Cairan & Bubuk Putih di Eks Markas FPI, Pengacara Munarman: Itu Pembersih WC

Kuasa hukum Munarman yang tergabung dalam Tim Advokasi Ulama dan Aktivis (Takstis) akan mengajukan praperadilan menyusul penangkapan yang dilakukan tim Densus 88 Anti-teror Polri terhadap kliennya.

Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) itu digelandang polisi terkait dengan dugaan tindak terorisme,  Selasa (27/4/2021) sore.

Anggota kuasa hukum Munarman, Aziz Yanuar mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan berbagi tugas untuk melayangkan praperadilan.

"Insya Allah, secepatnya kita akan bagi tim," katanya kepada awak media saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (27/4/2021).

Kendati demikian, dirinya belum membeberkan secara detail kapan pihaknya akan melayangkan praperadilan tersebut ke pengadilan.

Termasuk katanya tujuan praperadilan tersebut dilayangkan ke pengadilan mana juga belum dijelaskan.

Terpenting kata dia, akan ada setidaknya 40 anggota kuasa hukum yang akan mendampingi mantan Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) itu.

Nantinya, seluruh kuasa hukum Tim Taktis itu akan memiliki peran dan tugasnya masing-masing.

"Jumlah kuasa hukum yang mendampingi sekitar 40 (orang)," katanya menambahkan.

Baca juga: INFO BMKG Prakiraan Cuaca Kamis 29 April 2021, Jakarta Pusat Hujan Ringan dan Pontianak Hujan Petir

Sebelumnya, anggota kuasa hukum Munarman, Aziz Yanuar mengatakan, saat proses penangkapan kliennya atas dugaan pidana terorisme, terdapat pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap kliennya tersebut.

Pasalnya kata dia, kedua mata Munarman saat digelandang ke Polda Metro Jaya untuk melakukan pemeriksaan harus ditutup menggunakan kain hitam.

"Ya itu tadi. Itu melanggar ketentuan kan, ketentuan HAM seperi itu kan. Ditutup matanya, ditekan seperti itu. Itu yang kami sangat sesalkan," kata Aziz saat ditemui awak media di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (28/4/2021).

Padahal kata dia, tanpa harus ada tekanan dan perlakuan seperti itu, Munarman pasti akan datang untuk memenuhi panggilan.

"Tentu kami sangat sesalkan, beliau (Munarman) sebenarnya dipanggil patut saja pasti akan datang," tuturnya.

Namun ternyata perlakuan dari pihak kepolisian kata dia sudah mengabaikan hak asasi dari kliennya, bahkan melanggar ketentuan hukum yang termaktub pada pasal 28 ayat 3 UU Nomor 5 tahun 2018.

Bahkan kata Aziz, kehadiran Munarman di Polda Metro Jaya juga tidak didampingi pendamping hukum.

"Upaya-upaya ini banyak yang melanggar ketentuan hukum, yaitu pasal 28 ayat 3 UU 5/2018 yaitu tidak memperhatikan dan mengabaikan hak asasi tersangka, dalam hal ini karena diseret-seret, sampai tidak sempat menggunakan alas kaki dan tidak didampingi oleh kuasa hukum," tukasnya.

Baca juga: Anies Baswedan-Erick Thohir Mesra, Gubernur DKI Punya Gebrakan Baru Kota Tua Jakarta, Tak Copy Paste

Seperti diketahui, anggota kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Munarman SH ditangkap dalam dugaan tindak pidana terorisme pada hari ini Selasa (27/4/2021).

Kabarnya, Munarman ditangkap tim Densus 88 Anti-teror Polri di kediamannya di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan sekitar pukul 15.30 WIB.

Informasi ini dibenarkan oleh Kadiv Humas polri Irjen pol Argo Yuwono. Argo juga membenarkan bahwa Munarman ditangkap karena terkait dugaan tindak pidana terorisme.

"Iya benar (informasi Munarman ditangkap)," kata Argo saat dikonfirmasi, Selasa (27/4/2021).

Dalam informasi yang beredar, Munarman diduga telah menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siap Layangkan Praperadilan, Puluhan Kuasa Hukum akan Dampingi Bekas Sekum FPI

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Munarman Diduga Terlibat Kegiatan Baiat Terorisme di Makassar, Aziz Yanuar: Sudah Tersangka

Editor: Muhammad Fachri Ramadhan

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved