Berita Paser Terkini

Tangani Kasus Penyakit Malaria, Pemkab Paser Gandeng PPU dan Tabalong Kalimantan Selatan

Guna menekan kasus malaria, Pemerintah Kanupaten Paser bekerjasama dengan w wilayah tetangga, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Eko Apriyanto, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Paser, saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan terkait penyebaran penyakit Malaria di Kabupaten Paser serta langkah yang dilakukan. Jumat (30/4/2021). 

Sementara, jika ditemukan banyak kasus, maka rumah warga langsung disemprot oleh tim Indoor Residual Spraying (IRS).

Ini berbeda dengan fogging. Kalau terkait obat malaria, untuk sementara masih Puskesmas namun tidak berada di puskesmas pembantu.

"Kecuali saat pelaksanaan MBS (Mass Blood Survey) baru diberikan," tandasnya.

Pemeriksaan yang Bekerja di Hutan

Pemerintah Kabupaten Paser bersama Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), telah menggelar rapat desiminasi penanganan malaria, di ruang Sadurengas.

Kepala seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Dinas Kesehatan Paser Eko Ariyanto mengatakan, kasus malaria paling banyak berasal dari perambah hutan atau orang yang membuka hutan.

Menurutnya, upaya pencegahan penyakit malaria dilakukan melalui skrining plasmodium yang menyebabkan malaria.

Baca juga: Insentif Pegawai Pemkab Paser tak Kunjung Cair, Kabarnya Pertengahan Maret Bisa Terealisasi

Baca juga: Pernah Masuk Daftar 10 Pramugari Tercantik di Garuda, Kini Sinta Rosmayenti Ketuai TP PKK Paser

"Misal jika ada yang positif ada plasmodium, sepanjang tidak ada perantara nyamuk tidak masalah," kata Eko.

Oleh karena itu, sebelum masuk ke hutan, masyarakat sebaiknya melakukan skrining untuk mengetahui plasmodiumnya dalam tubuh.

"Jika terdeteksi ada plasmodiumnya, harus diberikan pengobatan," singkatnya. Rabu (10/03/2021).

Hal kedua yang dapat dilakukan perambah hutan yaitu setelah keluar dari hutan, hendaknya melakukan pemeriksaan laboraturium mikroskopis atau Rapid Diagnosis test (RDT).

"Jika positif dilakukan pengobatan, dan kelambu dibalikkan ke pos Peminjaman Lambu Malaria (Jamburia)," kata Eko.

Baca juga: Bupati Paser Harapkan Kepengurusan PKK Dapat Memberikan Perubahan Positif Bagi Masyarakat

Baca juga: Pengurus PKK Paser Dilantik, Bupati Fahmi Fadli Ingatkan Pola Pikir Harus Ikuti Perkembangan Zaman

Lebih lanjut, Eko menjelaskan upaya Pemkab Paser dalam mencegah malaria yaitu dengan melakukan Mass Blood Survey (MBS), yaitu pemeriksaan di daerah yang mengalami peningkatan kasus malaria.

MBS merupakan pemeriksaan darah kapiler kepada seluruh masyarakat yang ada di suatu daerah.

"Hal ini efektif dalam penurunan kasus malaria," terangnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved