Berita Nasional Terkini
UPDATE Sate Beracun Tewaskan Bocah, Ahli UGM Ungkap Hal Mengejutkan, Racun Punya Julukan Mengerikan
Sejumlah fakta mengejutkan terungkap dalam kasus sate beracun tewaskan bocah 8 tahun di Bantul, Yogyakarta.
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta mengejutkan terungkap dalam kasus sate beracun tewaskan bocah 8 tahun di Bantul, Yogyakarta.
Di antaranya, polisi menduga pelaku di balik sate beracun ada lebih dari 1 korban hingga kata ahli soal kandungan dan julukan mengerikan dari racun tersebut.
Hasil pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan bahwa paket sate bakar misterius yang dikonsumsi NFP (8) memang mengandung racun.
Hal ini pun diakui juga oleh ahli farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr Arief Nurrochmad, MSi, MSc, Apt.
Ia menyebut bumbu kacang dari sate beracun yang dikonsumsi NFP, anak pengemudi ojek online (ojol) dan akhirnya tewas itu mengandung racun jenis C.
Baca juga: NEWS VIDEO Polisi Duga Pelaku di Balik Sate Beracun di Bantul Lebih Dari Satu Orang
Menurutnya, racun jenis C merujuk kepada struktur kimia yang kebanyakan mengandung CN atau sianida.
Namun, bentuk sianida bisa bermacam-macam, semisal gas, kristal, dan cair.
"Racun jenis C merujuk ke struktur kimia dari yang kebanyakan mengandung sianida. Sianida ada yang bentuknya gas, kristal, cair," kata Arief, Jumat (30/4/2021) seperti dilansir Kompas.com.
Ia menambahkan, jenis racun tersebut memang banyak ditemukan di masyarakat dan rumah tangga.
Semisal di dalam pestisida, racun tikus, racun ikan, dan sebagai penyepuh emas atau perak.
Walaupun banyak pula ditemukan secara alami di beberapa tanaman, semisal singkong, juga asap rokok.
Ditanya tentang sifat zat racun tersebut, Arief menjelaskan sianida tidak memiliki bau.
Namun, jika dicampur ke dalam makanan atau cairan, rasanya seperti kacang almond pahit atau seperti makanan gosong.
"Memang ini racun yang tidak berbau. Istilah umumnya disebut silent killer," imbuh dia seperti dikutip dari racun-berjuluk-silent-killer" TribunJogja.
Seperti diberitakan KompasTV sebelumnya, kejadian bermula ketika Bandiman, ayah korban, yang merupakan driver ojek online tengah beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.